Semarang (ANTARA) -
"Ada (rencana perluasan penerima manfaat BLK Komunitas), awalnya program ini untuk bantu komunitas keagamaan seperti pondok pesantren, kami juga bangun BLK Komunitas untuk teman-teman serikat pekerja, serikat buruh, kemudian BLK Komunitas seni dan komunitas perfilman, meskipun belum direspons. Kami akan terus bantu tingkatkan kompetensi seluruh profesi yang ada," kata Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah di Semarang, Minggu malam.
Hal tersebut disampaikan Menaker usai penandatangan perjanjian kerja bersama penerimaan bantuan pembangunan gedung workshop peralatan pelatihan vokasi BLK Komunitas dan penyerahan bantuan Program Perluasan Kesempatan Kerja di Hotel Horison Nindya Semarang.
Menaker mengungkapkan pemerintah sampai dengan 2019 total tercatat telah mendirikan 1.113 BLK Komunitas yang tersebar di seluruh
Diharapkan dengan adanya Program BLK Komunitas ini, percepatan akses dan mutu pelatihan dan peningkatan kompetensi SDM Indonesia akan lebih efektif dan mempercepat peningkatan jumlah angkatan kerja yang terampil dan berkualitas.
Kemnaker telah melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama BLK Komunitas tahap pertama 2020 dengan 100 lembaga penerima bantuan BLK Komunitas dan saat ini sedang dimulai pembangunannya.
Penetapan tahap kedua sebanyak 300 lembaga serta penetapan tahap ketiga direncanakan sebanyak 600 lembaga berikutnya.
"Dan pada hari ini, akan dilaksanakan penandatanganan perjanjian kerja bersama BLK Komunitas tahun 2020 sebanyak 50 lembaga untuk wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta," ujarnya.
Pada program pembangunan BLK Komunitas tahun ini, lanjut dia, Kemnaker telah menambah kejuruan pelatihan menjadi 23 kejuruan untuk dapat diterapkan di BLK Komunitas.
"Dengan adanya penambahan kejuruan pelatihan ini, saya menginginkan adanya 'link and match' dengan industri yang ada di sekitar BLK Komunitas. Kejuruan pelatihan yang akan dikembangkan agar disesuaikan dengan kebutuhan pasar kerja lokal dan mendorong minat masyarakat untuk berwirausaha sehingga pada akhirnya dapat menekan angka pengangguran," kata Menaker.
Dalam kesempatan tersebut, Menaker mengakui jika pandemi COVID-19 berdampak pada sektor ketenagakerjaan di mana banyak pekerja yang terpaksa di-PHK dan dirumahkan hingga pada akhirnya meningkatkan angka pengangguran.
Untuk itu, pemerintah melaksanakan program Pemulihan Ekonomi Nasional yang bertujuan untuk mempertahankan daya beli masyarakat dan membangkitkan kembali perekonomian nasional dengan berbagai skema bantuan dan insentif kepada masyarakat dan dunia usaha.
Salah satu program yang digalakkan pemerintah adalah program padat karya dan kewirausahaan yang diharapkan dapat menyerap tenaga kerja sekaligus membantu membangkitkan kembali perekonomian masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19.
Pada kunjungan kerja kali ini, Menaker juga menyerahkan bantun Program Perluasan Kesempatan Kerja yang lebih banyak diarahkan untuk penanganan pihak terdampak pandemi COVID-19.
"Penanganannya melalui Program Tenaga Kerja Mandiri, Program Padat Karya Infrastruktur, dan Program Inkubasi Bisnis," ujarnya.
Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia bakal memperluas penerima manfaat Program Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas guna meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM).
"Ada (rencana perluasan penerima manfaat BLK Komunitas), awalnya program ini untuk bantu komunitas keagamaan seperti pondok pesantren, kami juga bangun BLK Komunitas untuk teman-teman serikat pekerja, serikat buruh, kemudian BLK Komunitas seni dan komunitas perfilman, meskipun belum direspons. Kami akan terus bantu tingkatkan kompetensi seluruh profesi yang ada," kata Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah di Semarang, Minggu malam.
Hal tersebut disampaikan Menaker usai penandatangan perjanjian kerja bersama penerimaan bantuan pembangunan gedung workshop peralatan pelatihan vokasi BLK Komunitas dan penyerahan bantuan Program Perluasan Kesempatan Kerja di Hotel Horison Nindya Semarang.
Menaker mengungkapkan pemerintah sampai dengan 2019 total tercatat telah mendirikan 1.113 BLK Komunitas yang tersebar di seluruh
wilayah Indonesia, sedangkan pada 2020, menargetkan pendirian BLK Komunitas sebanyak 1.000 unit yang tersebar di Indonesia.
Diharapkan dengan adanya Program BLK Komunitas ini, percepatan akses dan mutu pelatihan dan peningkatan kompetensi SDM Indonesia akan lebih efektif dan mempercepat peningkatan jumlah angkatan kerja yang terampil dan berkualitas.
Kemnaker telah melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama BLK Komunitas tahap pertama 2020 dengan 100 lembaga penerima bantuan BLK Komunitas dan saat ini sedang dimulai pembangunannya.
Penetapan tahap kedua sebanyak 300 lembaga serta penetapan tahap ketiga direncanakan sebanyak 600 lembaga berikutnya.
"Dan pada hari ini, akan dilaksanakan penandatanganan perjanjian kerja bersama BLK Komunitas tahun 2020 sebanyak 50 lembaga untuk wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta," ujarnya.
Pada program pembangunan BLK Komunitas tahun ini, lanjut dia, Kemnaker telah menambah kejuruan pelatihan menjadi 23 kejuruan untuk dapat diterapkan di BLK Komunitas.
"Dengan adanya penambahan kejuruan pelatihan ini, saya menginginkan adanya 'link and match' dengan industri yang ada di sekitar BLK Komunitas. Kejuruan pelatihan yang akan dikembangkan agar disesuaikan dengan kebutuhan pasar kerja lokal dan mendorong minat masyarakat untuk berwirausaha sehingga pada akhirnya dapat menekan angka pengangguran," kata Menaker.
Dalam kesempatan tersebut, Menaker mengakui jika pandemi COVID-19 berdampak pada sektor ketenagakerjaan di mana banyak pekerja yang terpaksa di-PHK dan dirumahkan hingga pada akhirnya meningkatkan angka pengangguran.
Untuk itu, pemerintah melaksanakan program Pemulihan Ekonomi Nasional yang bertujuan untuk mempertahankan daya beli masyarakat dan membangkitkan kembali perekonomian nasional dengan berbagai skema bantuan dan insentif kepada masyarakat dan dunia usaha.
Salah satu program yang digalakkan pemerintah adalah program padat karya dan kewirausahaan yang diharapkan dapat menyerap tenaga kerja sekaligus membantu membangkitkan kembali perekonomian masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19.
Pada kunjungan kerja kali ini, Menaker juga menyerahkan bantun Program Perluasan Kesempatan Kerja yang lebih banyak diarahkan untuk penanganan pihak terdampak pandemi COVID-19.
"Penanganannya melalui Program Tenaga Kerja Mandiri, Program Padat Karya Infrastruktur, dan Program Inkubasi Bisnis," ujarnya.