Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, siap memperkuat jaringan internet di setiap pelosok sebagai upaya mendukung pembelajaran daring di tengah pandemi COVID-19.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Batang Jamal Abdul Naser di Batang, Kamis mengatakan bahwa layanan internet bergerak (mobile community access point) ini diprioritaskan pada wilayah yang kesulitan mengakses komunikasi dua arah (blank spot).
"Pembelajaran daring di tengah adaptasi kebiasaan baru ini masih ada yang terkendala komunikasi dua arah. Oleh karena itu, kami akan memberikan layanan internet bergerak, terutama di wilayah blank spot," katanya.
Jamal mengatakan untuk infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi desa sudah terjangkau semua, terutama di kantor pemerintahan desa dengan menggunakan teknologi transmisi tower telekomunikasi (base transceiver station) yang dipasang repeater.
"Kita mempunyai teknologi, cara, dan teknik agar desa terkendala komunikasi dapat terjangkau sinyal internet," katanya.
Ia mengatakan pihaknya bekerja sama dengan pemilik transmisi tower telekomunikasi (PT Telkom) agar beberapa wilayah yang terjadi blank spot dapat dijangkau sinyal internet.
"Kami bekerja sama dengan Telkom untuk memasang repeater. Repeater dan bandwidth 100 megabits kami pasang di BTS Gondang, Kecamatan Subah, Tambakboyo, Kecamatan Reban," katanya.
Adapun sejumlah wilayah desa di daerah sekitar pegunungan Dieng, seperti Pranten dan Gerlang, kata dia, akan dipasang tower untuk menangkap sinyal dengan menggunkan Dana Desa sehingga sinyal internet bisa sampai ke daerah-daerah.
"Secara umum hampir infrastruktur TIK di desa sudah terjangkau, terutama di kantor desa. Oleh karena itu, bagi anak-anak sekolah dapat memanfaatkan wifi gratis untuk belajar di kantor desa," katanya.
Ia meminta pihak sekolah yang berada di wilayah blank spot bisa berinisiatif menambah jaringan internet dengan menggunakan dana bantuan operasional sekolah (BOS).
"Pemkab juga sudah mengusulkan pada Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi Kementerian Kominfo agar beberapa desa yang terisolasi dapat menikmati jaringan internet," katanya.
Baca juga: Petugas sensus di Batang wajib jalani tes cepat COVID-19
Baca juga: 11 kecamatan di Batang masuk zona merah COVID-19
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Batang Jamal Abdul Naser di Batang, Kamis mengatakan bahwa layanan internet bergerak (mobile community access point) ini diprioritaskan pada wilayah yang kesulitan mengakses komunikasi dua arah (blank spot).
"Pembelajaran daring di tengah adaptasi kebiasaan baru ini masih ada yang terkendala komunikasi dua arah. Oleh karena itu, kami akan memberikan layanan internet bergerak, terutama di wilayah blank spot," katanya.
Jamal mengatakan untuk infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi desa sudah terjangkau semua, terutama di kantor pemerintahan desa dengan menggunakan teknologi transmisi tower telekomunikasi (base transceiver station) yang dipasang repeater.
"Kita mempunyai teknologi, cara, dan teknik agar desa terkendala komunikasi dapat terjangkau sinyal internet," katanya.
Ia mengatakan pihaknya bekerja sama dengan pemilik transmisi tower telekomunikasi (PT Telkom) agar beberapa wilayah yang terjadi blank spot dapat dijangkau sinyal internet.
"Kami bekerja sama dengan Telkom untuk memasang repeater. Repeater dan bandwidth 100 megabits kami pasang di BTS Gondang, Kecamatan Subah, Tambakboyo, Kecamatan Reban," katanya.
Adapun sejumlah wilayah desa di daerah sekitar pegunungan Dieng, seperti Pranten dan Gerlang, kata dia, akan dipasang tower untuk menangkap sinyal dengan menggunkan Dana Desa sehingga sinyal internet bisa sampai ke daerah-daerah.
"Secara umum hampir infrastruktur TIK di desa sudah terjangkau, terutama di kantor desa. Oleh karena itu, bagi anak-anak sekolah dapat memanfaatkan wifi gratis untuk belajar di kantor desa," katanya.
Ia meminta pihak sekolah yang berada di wilayah blank spot bisa berinisiatif menambah jaringan internet dengan menggunakan dana bantuan operasional sekolah (BOS).
"Pemkab juga sudah mengusulkan pada Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi Kementerian Kominfo agar beberapa desa yang terisolasi dapat menikmati jaringan internet," katanya.
Baca juga: Petugas sensus di Batang wajib jalani tes cepat COVID-19
Baca juga: 11 kecamatan di Batang masuk zona merah COVID-19