Purbalingga (ANTARA) - Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi kembali mengingatkan warga di wilayah setempat untuk menerapkan "Jogo Tonggo" atau saling menjaga tetangga secara bersama-sama selama pandemi COVID-19.
"Terapkan Jogo Tonggo sesuai program yang digencarkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah," katanya di Purbalingga, Rabu.
Dia mengatakan gerakan menjaga tetangga dengan mengedepankan kearifan lokal dapat dilakukan dengan saling bergotong-royong dan berempati.
"Jika ada tetangga yang ternyata positif tolong dibantu keluarganya, jangan dikucilkan," katanya.
Dia menambahkan jika ada warga yang baru berpergian dari luar kota yang merupakan wilayah zona merah maka warga perlu memberikan edukasi untuk melakukan isolasi mandiri.
Bupati juga kembali mengatakan semangat gotong royong sangat diperlukan agar masyarakat bisa bersama-sama mengatasi dampak COVID-19.
"Dampak COVID-19 tidak akan cepat selesai jika tidak ada gotong-royong, maka sangat perlu saling berempati dengan tetangga, itu sangat penting," katanya.
Baca juga: Kota Magelang bangun Satgas Jogo Tonggo dan Kampung Siaga COVID-19
Dia menambahkan bahwa dalam pelaksanaannya, program Jogo Tonggo mencakup dua hal, yaitu jaring pengaman sosial dan keamanan serta jaring ekonomi. "Jaring pengaman sosial dan keamanan meliputi sosialisasi, pendataan, dan pemantauan warga. Sementara itu, jaring pengamanan ekonomi akan memastikan tidak ada satu pun warga yang kelaparan selama wabah dan mengusahakan kegiatan ekonomi warga berjalan dengan baik," katanya.
Sementara itu, dia juga menambahkan pada saat ini ada 88 pasien positif COVID-19 di Kabupaten Purbalingga.
Dari 88 pasien tersebut, 70 di antaranya sudah sembuh dan diperbolehkan pulang ke rumah, satu orang meninggal dunia, dan 17 lainnya masih dirawat intensif di fasilitas kesehatan," katanya.
Terkait hal tersebut dia juga mengingatkan warga untuk selalu menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran COVID-19.
"Protokol kesehatan pada masa adaptasi kebiasaan baru merupakan kunci penting dalam mencegah penyebaran COVID-19," katanya.
Baca juga: Dinilai keren, "Jogo Tonggo" di Jateng saat pandemi COVID-19 perlu dicontoh
Baca juga: Jepara optimalkan program "Jogo Tonggo" menuju zona hijau