Jakarta (ANTARA) - Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargens memberikan apresiasi yang tinggi kepada peneliti dari Universitas Airlangga (Unair), TNI-AD, Badan Intelejen Negara (BIN) dan Polri yang menyelesaikan penelitian obat baru COVID-19 yang diyakini bisa digunakan sebagai obat COVID-19.
"Penelitian obat COVID-19 yang sukses dilakukan Unair, BIN, dan TNI AD adalah bukti kepedulian dan bagian dari komitmen moral untuk membantu bangsa dan negara," kata Boni dalam keterangannya, Rabu.
Seperti diberitakan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya bersama TNI Angkatan Darat (AD), Badan Intelijen Negara (BIN) dan Polri, telah menyelesaikan penelitian obat baru COVID-19 yang diyakini bisa digunakan sebagai obat COVID-19 pertama di dunia.
Meski demikian, kata Boni, tidak sedikit suara yang mengkritisi penelitian itu. Umumnya, mereka menilai itu bukan penemuan tetapi peracikan.
"Saya prihatin dengan keadaan ini. Para peneliti medis harusnya bersyukur ada pihak yang berjuang mencari solusi di tengah kemelut pandemi yang membawa kerugian dalam banyak dimensi," katanya.
Boni mengatakan harusnya kita sebagai anak bangsa mengapresiasi apa yang sudah dilakukan Unair, BIN, dan TNI AD karena mereka sudah berbuat sesuatu yang berguna untuk masyarakat pada saat banyak pihak hanya pandai berbicara tanpa berbuat apa-apa.
Menurut dia tidak penting apakah itu penemuan baru atau sebuah racikan, intinya itu hasil kerja keras yang berguna untuk menyelamatkan masyarakat kita. Maka kita harusnya memberi hormat dan mengucap terimakasih bukan malah mencibir.
"Sebuah bangsa tidak bisa menjadi besar kalau kita hanya bisa berbicara tanpa berbuat," katanya.
Boni menegaskan mereka yang mencibir sebaiknya belajar dari Unair, BIN, dan TNI AD bahwa yang paling utama adalah tindakan konkrit untuk perubahan positif. Saatnya kita semua dituntut untuk lebih banyak bertindak daripada sekedar nyinyir.
"Saya berharap apa yang dilakukan Unair, BIN, dan TNI AD terus didukung oleh semua elemen karena penelitian ini untuk kepentingan kita semua, bahkan untuk kepentingan seluruh umat manusia di dunia," demikian Boni.
Baca juga: Sekjen MUI dukung obat COVID-19 karya anak bangsa diberi izin edar
Baca juga: India restui pengujian obat antiparasit Daewoong untuk COVID-19
"Penelitian obat COVID-19 yang sukses dilakukan Unair, BIN, dan TNI AD adalah bukti kepedulian dan bagian dari komitmen moral untuk membantu bangsa dan negara," kata Boni dalam keterangannya, Rabu.
Seperti diberitakan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya bersama TNI Angkatan Darat (AD), Badan Intelijen Negara (BIN) dan Polri, telah menyelesaikan penelitian obat baru COVID-19 yang diyakini bisa digunakan sebagai obat COVID-19 pertama di dunia.
Meski demikian, kata Boni, tidak sedikit suara yang mengkritisi penelitian itu. Umumnya, mereka menilai itu bukan penemuan tetapi peracikan.
"Saya prihatin dengan keadaan ini. Para peneliti medis harusnya bersyukur ada pihak yang berjuang mencari solusi di tengah kemelut pandemi yang membawa kerugian dalam banyak dimensi," katanya.
Boni mengatakan harusnya kita sebagai anak bangsa mengapresiasi apa yang sudah dilakukan Unair, BIN, dan TNI AD karena mereka sudah berbuat sesuatu yang berguna untuk masyarakat pada saat banyak pihak hanya pandai berbicara tanpa berbuat apa-apa.
Menurut dia tidak penting apakah itu penemuan baru atau sebuah racikan, intinya itu hasil kerja keras yang berguna untuk menyelamatkan masyarakat kita. Maka kita harusnya memberi hormat dan mengucap terimakasih bukan malah mencibir.
"Sebuah bangsa tidak bisa menjadi besar kalau kita hanya bisa berbicara tanpa berbuat," katanya.
Boni menegaskan mereka yang mencibir sebaiknya belajar dari Unair, BIN, dan TNI AD bahwa yang paling utama adalah tindakan konkrit untuk perubahan positif. Saatnya kita semua dituntut untuk lebih banyak bertindak daripada sekedar nyinyir.
"Saya berharap apa yang dilakukan Unair, BIN, dan TNI AD terus didukung oleh semua elemen karena penelitian ini untuk kepentingan kita semua, bahkan untuk kepentingan seluruh umat manusia di dunia," demikian Boni.
Baca juga: Sekjen MUI dukung obat COVID-19 karya anak bangsa diberi izin edar
Baca juga: India restui pengujian obat antiparasit Daewoong untuk COVID-19