Purwokerto (ANTARA) - Kepolisian Resor Kota Banyumas, Jawa Tengah, bekerja sama dengan PT Doa Orang Indonesia (DOI) mengembangkan aplikasi ojek daring atau ojek "online" (ojol) dengan nama Doa Ibu yang dikhususkan untuk perempuan.

"Kami sangat mengapresiasi kepedulian anggota Bhayangkari Polresta Banyumas kepada para perempuan pengemudi ojol yang selama ini secara sosial ekonomi terdampak oleh pandemi COVID-19. Bahkan, anggota Bhayangkari-lah yang menginisiasi aplikasi ojol Doa Ibu ini," kata Kepala Polresta Banyumas Komisaris Besar Polisi Whisnu Caraka didampingi Kepala Satuan Lalu Lintas Komisaris Polisi Davis Busin Siswara dan salah seorang pendiri (founder) PT DOI Ria Davis di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jumat.

Dia mengharapkan hal itu merupakan satu hikmah bahwa di balik kesusahan warga akibat pandemi COVID-19, masyarakat Indonesia khususnya Banyumas bisa saling bersatu, bahu-membahu, dan saling menolong sebagai satu kesatuan dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Baca juga: Polresta Banyumas - komunitas ojol dirikan Poskamling Jalan Raya

Lebih lanjut, Kapolresta mengatakan aplikasi ojol Doa Ibu bisa dijadikan solusi kebutuhan transportasi khusus bagi perempuan yang selama ini kerap terkendala kalau harus melakukan perjalanan dengan ojek.

Selain itu, kata dia, masih terdapat beberapa kekhawatiran kerawanan tindak pidana yang menyasar kaum perempuan sebagai korban, baik pengemudi ojek maupun penumpangnya.

"Selama terjadinya pandemi COVID-19, tindak pidana yang menyasar kaum perempuan sebagai korbannya meningkat drastis. Tindak pidana tersebut di antaranya pencabulan, pelecehan seksual, dan lain-lain," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, salah satu latar belakang kerja sama yang dilakukan antara Polresta Banyumas dan PT DOI dalam mengembangkan aplikasi Doa Ibu adalah upaya untuk menurunkan angka kejahatan dengan korban kaum perempuan.

Salah seorang pendiri PT DOI, Ria Davis mengatakan aplikasi ojol Doa Ibu secara teknis hanya melayani perempuan penumpang dengan pengemudi yang juga kaum Hawa.

"Aplikasi ini gratis bagi para 'driver' (pengemudi, red.) atau Srikandi Doa Ibu. Sampai saat ini sudah ada 47 perempuan pengemudi ojol yang menjadi Srikandi Doa Ibu. Mereka juga tergabung dalam Komunitas Ojek 'Online' Cinta Kamtibmas atau Kocak, binaan Polresta Banyumas," jelasnya.

Dia yang juga anggota Bhayangkari Polresta Banyumas mengaku sangat tersentuh terhadap perjuangan kaum perempuan yang menjadi pengemudi ojol pada masa pandemi COVID-19.

Terkait dengan hal itu, Ria mengatakan sesuai dengan petunjuk dari Ketua Cabang Bhayangkari Polresta Banyumas Dian Whisnu, dia tergerak untuk membangun aplikasi ojol Doa Ibu.

Menurut dia, pembangunan aplikasi ojol Doa Ibu tersebut juga tidak lepas dari arahan sang suami, yakni Kompol Davis Busin Siswara yang menjabat sebagai Kasatlantas Polresta Banyumas dan selama ini memberi perhatian besar dalam membina Kocak.

"Di momentum HUT Ke-75 Kemerdekaan RI ini, aplikasi Doa Ibu semoga menjadi doa kita bersama, Indonesia tetap satu dalam perjuangan masyarakatnya," katanya.

Menurut dia, pihaknya selaku pengembang aplikasi Doa Ibu juga bekerja sama dengan Rumah Sakit Dadi Keluarga, Purwokerto, untuk memberikan layanan pemeriksaan medis (medical check up) secara berkala kepada seluruh pengemudi, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir terhadap kesehatan para Srikandi Doa Ibu itu.

Sementara Direktur RS Dadi Keluarga dr. Listya Tanjung mengaku senang karena bisa ikut berkolaborasi dalam mengembangkan aplikasi ojol khusus perempuan itu.

"Kami sangat tersentuh terhadap perjuangan para perempuan pengemudi ojol yang masih mau berjuang untuk keluarganya pada masa sulit melawan pandemi COVID-19," katanya.

Sosiolog dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Dr. Tri Wuryaningsih memberikan apresiasi terhadap aplikasi ojol khusus perempuan karena secara sosiologis sangat memperhatikan kaum hawa yang rentan terdampak oleh pandemi COVID-19, baik secara sosial maupun ekonomi.

"Semoga aplikasi Doa Ibu ini bisa dipakai dan dikembangkan sedemikian rupa menjadi lebih baik dan semakin berguna bagi masyarakat perempuan," kata dia yang juga Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Korban Kekerasan Berbasis Gender dan Anak (PPT PKBGA) Kabupaten Banyumas. 

Baca juga: Pengemudi ojol Banyumas komitmen ikut jaga Kamtibmas selama pandemi corona

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024