Magelang (ANTARA) - Pemerintah Kota Magelang menekankan kepada para pengelola berbagai tempat hiburan di daerah itu untuk secara ketat menerapkan protokol kesehatan kepada pengunjung demi mencegah kenaikan kasus COVID-19.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Magelang Machbub Yani Arfian dalam keterangan tertulis diterima di Magelang, Rabu, mengatakan penerapan protokol kesehatan menjadi syarat utama pelaku usaha tempat hiburan membuka usahanya.

Ia menyebut pengelola tempat hiburan diwajibkan melaksanakan simulasi penerapan protokol kesehatan terlebih dahulu sebelum membuka usahanya di tengah pandemi virus corona jenis baru itu.

Baca juga: Kota Semarang siapkan peraturan soal pelanggaran protokol kesehatan

Mereka, kata dia, diminta secara aktif turut mencegah penyebaran virus tersebut.

"Instruksi Gubernur Jawa Tengah bahwa tempat hiburan seperti karaoke belum boleh buka, tetapi kalau kondisi mendesak, ada relaksasi asalkan patuh terhadap protokol kesehatan dan bersama-sama mencegah penyebaran virus corona," kata Machbub.

Ia mengatakan adanya tren kenaikan kurva penyebaran virus corona jenis baru itu di Kota Magelang, membuat konsep adaptasi kebiasaan baru dievaluasi ulang.

Tadinya, katanya, Kota Magelang sempat zona hijau selama satu bulan lebih, namun belakangan kasus COVID-19 kembali melonjak.

"Arahan Pak Wali Kota (Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito, red.) tempat pariwisata yang telah dibuka ini tetap konsisten. Hanya saja, penerapan protokol kesehatan harus lebih ketat lagi," katanya didampingi Sekretaris Disporapar Sarwo Imam.

Machub mengakui sejak pandemi COVID-19, sektor pariwisata di daerah setempat lumpuh total. Selama lima bulan, tempat-tempat wisata, perhotelan, dan tempat hiburan nyaris tak ada pengunjung.

"Bahkan sebagian ditutup total, sehingga tidak punya pendapatan. Ini tentu berimbas terhadap sumber daya manusia pekerja yang ada di sektor itu. Dengan adanya AKB maka kita harapkan sektor pariwisata kembali bergeliat, meskipun harus dibatasi dengan menerapkan protokol kesehatan," ujarnya.

Ia menyebut sektor perhotelan nyaris tidak ada pengunjung sejak Maret-Mei 2020. Sejumlah karyawan terpaksa dirumahkan, karena perhotelan tak memiliki pemasukan.

"Sekarang sedikit demi sedikit sektor pariwisata kembali bergairah. Meskipun dibanding dengan daerah lain, pengunjung yang datang ke Kota Magelang masih belum signifikan," katanya.

Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito mengaku kebijakan membuka sektor pariwisata tidak akan dicabut kendati kurva COVID-19 di wilayah itu mengalami kenaikan signifikan selama beberapa pekan terakhir.

"Kebijakan tidak boleh maju mundur. Kalau sudah disepakati ya harus konsisten, termasuk pembukaan tempat wisata ini, asalkan disiplin dan patuh terhadap protokol kesehatan, kebijakan ini harus tetap dilanjutkan," ucapnya.

Ia berharap, pengelola pariwisata, baik pemerintah maupun swasta, tetap konsisten menjalankan protokol kesehatan. Pembatasan hingga pemeriksaan setiap pengunjung tidak boleh ditawar-tawar.

"Protokol kesehatan semakin diperketat. Saat ini, Perwal Protokol Kesehatan sudah selesai, tinggal diundangkan, dan harapannya masyarakat kian peduli dengan adanya aturan ini," katanya.

Baca juga: Kasus COVID-19 meningkat, Temanggung perketat protokol kesehatan
Baca juga: Dapati ASN positif COVID-19, Bupati Batang perketat protokol kesehatan

Pewarta : M. Hari Atmoko
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024