Boyolali (ANTARA) - Komite Independen Pemantau Pemilu Daerah (KIPPD) Kabupaten Boyolali meminta Komisi Pemilihan umum (KPU) setempat melakukan antisipasi pencegahan penularan Coronavirus disease 2019 (COVID-19), selama pelaksanaan tahapan Pilkada serentak 2020.

"Kami meminta KPU Kabupaten Boyolali melakukan antisipasi pencegahan penularan COVID-19 selama menyelenggarkan Pilkada serentak 2020 di daerah ini," kata Sekjen KIPPD Kabupaten Boyolali Andi Sarjono, di Boyolali, Minggu.

Menurut Andi Sarjono pihaknya merasa prihatin adanya salah satu penyelenggara Pemilu di Jateng yang terkonfirmasi positif COVID-19.

Oleh karena itu, pihaknya terus meminta penyelenggara pemilu di Kabupaten Boyolali melakukan pencegahan agar hal tersebut tidak terjadi di wilayah ini.

Andi Sarjono mengatakan dari informasi yang diterima menyebutkan ada salah satu pasien COVID-19 di Jawa Tengah, telah melakukan kontak dengan Divisi dan staf KPU Kabupaten Boyolali.

Sehingga, Andi meminta Kepada KPU Kabupaten Boyolali untuk segera melakukan tes usap terhadap semua jajaran dan staf KPU setempat yang mempunya riwayat kontak erat pasien terkofirmasi positif COVID-19.

Hal tersebut, lanjut dia, untuk memastikan kondisi kesehatannya, dan segera dapat mengambil langkah langkah penangangan yang efektif.

Selain itu, KPU Kabupaten Boyolalia juga diminta secara aktif membantu para petugas kesehatan untuk melakukan penelusuran pihak pihak yang sudah kontak, baik yang secara langsung maupun tidak langsung.

"Hal ini, untuk mengantisipasi potensi penyebaran di kalangan penyelenggara pemilu dan keluargnya, serta kontak lainnya," katanya.

Pelaksanaan pilkada agar berjalan dengan baik dan aman, kata dia, pihaknya mengajak seluruh penyelenggara pemilu Jajaran KPU dan Bawaslu untuk selalu mematuhi protokol kesehatan.

Bahkan, seluruh lapisan masyarakat diajak untuk gotong royong. Mengawal pelaksanaan pilkada sekaligus memutus mata rantai penyebaran COVID-19 dengan mematuhi protokol kesehatan.

Ketua KPU kabupaten Boyolali Ali Fachrudin mengatakan, jajarannya dalam upaya pencegahan penyebaran COVID-19 telah melakukan mulai dari penerapan protokol kesehatan hingga pelaksanaan tes cepat.

"Kami sebelum melakukan tugas tahapan Pilkada Kabupaten Boyolali selalu mengimbau jajarannya wajib melakukan perlindungan diri dari penyebaran COVID-19. Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) sebelum melakukan tugas di lapangan melakukan tes cepat. Mereka yang reaktif sudah langsung diganti," kata Ali Fahrudin.

Hal tersebut, kara Ali, menunjukkan upaya antisipasi terhadap penyebaran virus Corona di wilayah Boyolali.

Selain itu, pihaknya juga telah menjadwalkan pelaksaan tes cepat untuk seluruh penyelenggara pemilu yang ada di Kabupaten Boyolali. Mulai dari divisi KPU, panitia pemilihan kecamatan (PPK), petugas pemungutan suara (PPS) hingga kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS).

"Petugas kesekretariatan juga akan dilakukan tes cepat COVID-19. Kami tes cepat berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali," kata Ali. ***3***

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Heru Suyitno
Copyright © ANTARA 2024