Semarang (ANTARA) - Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) akan menyelenggarakan shalat Idul Adha dengan menerapkan protokoler kesehatan ketat, dengan mengharuskan jamaah berwudlu dari rumah, bawa sajadah sendiri, serta wajib memakai masker.
"Bila jamaah tidak menaati ketentuan tersebut maka akan diminta pulang oleh petugas, " kata Ketua PP MAJT Prof Dr KH Noor Achmad, MA, Rabu ( 28/7) kepada pers usai memimpin rapat koordinasi dengan jajaran pengurus dan panitia.
Selain itu, lanjut Noor, begitu jamaah masuk area masjid dan plaza MAJT akan dicek suhu badan, disemprot penyatisasi tangan, dan diarahkan jaga jarak secara ketat.
Menurut Noor, didampingi Sekretaris PP MAJT KH Muhyiddin MAg, dalam situasi pandemi Covid-19.yang masih tinggi, MAJT harus mengetati jamaah, salah satunya bagi yang tidak menaati protokoler kesehatan maka terpaksa akan dipulangkan.
"Saya mohon jamaah benar-benar berdisiplin terhadap protokoler kesehatan ini, untuk kesehatan bersama. Jangan muncul klaster baru di MAJT di tengah shalat Id. Maka keselamatan jemaah harus kita jaga bersama dengan menerapkan disiplin tinggi," pintanya.
Maka, lanjut Noor, dalam shalat Idul Adha di tengah pandemi Covid-19 ini, MAJT tidak mengutamakan jamaah banyak yang biasanya mencapai 30 ribu, tetapi terpenting terjaganya standar protokoler kesehatan secara baik.
Shalat Idul Adha di MAJT, akan bertindak sebagai khati, Noor Achmad dengan topik Haji dan Ibadah Kurban Mengukuhkan Persatuan, sedangkan imam shalat Id akan dipimpin KH Zaenuri Achmad, Alkhafid.
Sembilan sapi
Hingga posisi Rabu (28/7/2020), jumlah hewan kurban yang terkumpul di MAJT sebanyak sembilan sapi dan 5 kambing.
Kurban sapi antara lain dari Kapolda Jateng Irjen Achmad Lutfhi, Bank Jateng, Universitas Dian Nuswantoro (Udinus), BPKB Jateng, BPN Jateng, Kodam IV Diponegoro. Sedangkan 5 kambing dari Noor Achmad, Grab 3 kambing, dan 1 kambing dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Jateng.
Rencana pemotongan dan distribusi daging hewan kurban akan dilaksanakan hari Sabtu (1/8/2020) untuk dibagikan ke masyarakat sekitar. ***
"Bila jamaah tidak menaati ketentuan tersebut maka akan diminta pulang oleh petugas, " kata Ketua PP MAJT Prof Dr KH Noor Achmad, MA, Rabu ( 28/7) kepada pers usai memimpin rapat koordinasi dengan jajaran pengurus dan panitia.
Selain itu, lanjut Noor, begitu jamaah masuk area masjid dan plaza MAJT akan dicek suhu badan, disemprot penyatisasi tangan, dan diarahkan jaga jarak secara ketat.
Menurut Noor, didampingi Sekretaris PP MAJT KH Muhyiddin MAg, dalam situasi pandemi Covid-19.yang masih tinggi, MAJT harus mengetati jamaah, salah satunya bagi yang tidak menaati protokoler kesehatan maka terpaksa akan dipulangkan.
"Saya mohon jamaah benar-benar berdisiplin terhadap protokoler kesehatan ini, untuk kesehatan bersama. Jangan muncul klaster baru di MAJT di tengah shalat Id. Maka keselamatan jemaah harus kita jaga bersama dengan menerapkan disiplin tinggi," pintanya.
Maka, lanjut Noor, dalam shalat Idul Adha di tengah pandemi Covid-19 ini, MAJT tidak mengutamakan jamaah banyak yang biasanya mencapai 30 ribu, tetapi terpenting terjaganya standar protokoler kesehatan secara baik.
Shalat Idul Adha di MAJT, akan bertindak sebagai khati, Noor Achmad dengan topik Haji dan Ibadah Kurban Mengukuhkan Persatuan, sedangkan imam shalat Id akan dipimpin KH Zaenuri Achmad, Alkhafid.
Sembilan sapi
Hingga posisi Rabu (28/7/2020), jumlah hewan kurban yang terkumpul di MAJT sebanyak sembilan sapi dan 5 kambing.
Kurban sapi antara lain dari Kapolda Jateng Irjen Achmad Lutfhi, Bank Jateng, Universitas Dian Nuswantoro (Udinus), BPKB Jateng, BPN Jateng, Kodam IV Diponegoro. Sedangkan 5 kambing dari Noor Achmad, Grab 3 kambing, dan 1 kambing dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Jateng.
Rencana pemotongan dan distribusi daging hewan kurban akan dilaksanakan hari Sabtu (1/8/2020) untuk dibagikan ke masyarakat sekitar. ***