Boyolali (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali menutup sementara pelayanan di Puskesmas Andong, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Rabu, karena satu tenaga kesehatan dinyatakan positif terpapar COVID-19.
Menurut Kepala Dinkes Kabupaten Boyolali, Ratri S. Survivalina, sebanyak lima orang tenaga kesehatan Puskesmas Andong saat menjalani tes usap, satu di antaranya dinyatakan positif COVID-19, maka untuk sementara ditutup tidak melayani masyarakat.
"Tenaga kesehatan itu, sudah menjalankan tes cepat secara mandiri, dan yang reaktif ada lima orang. Kelima nakes itu sudah diperiksa tes usap hasilnya satu positif COVID-19," kata Ratri.
Baca juga: Enam pegawai positif corona, Puskesmas Kaliwungu Kudus ditutup (VIDEO)
Baca juga: Empat tenaga medis positif COVID, Wali Kota: Empat Puskesmas di Solo ditutup
Oleh karena itu, Dinkes Boyolali memutuskan untuk menutup sementara pelayanan di Puskesmas Andong selama dua hari untuk sterilisasi lokasi guna mendegah penyebaran virus tersebut kepada para tenaga kesehatan dan masyarakat.
"Penutupan pelayanan kesehatan di Puskesma Andong ini, berlangsung selama dua hari yakni Rabu hingga Kamis (30/7)," kata Ratri dan menambahkan Puskesmas Andong akan segera dilakukan proses dekontaminasi dan penyemprotan disinfeksi.
Semua nakes yang lain di Boyolali akan menjalani pemeriksaan usap untuk memastikan mereka aman dari penularan COVID-19.
Meskipun para tenaga keseharan dalam tes cepat nanti hasilnya nonreaktif, tetapi mereka tetap akan menjalani tes usap agar lebih menyakinkan bahwa mereka tidak tertular virus corona.
Dinkes Boyolali menyebutkan secara akumulatif, kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di kabupaten ini mencapai 194, dimana 73 pasien sudah sembuh, delapan meninggal dunia, dan 113 pasien masih dirawat.
Khusus nakes, tercatat 18 orang terpapar COVID-19.
Baca juga: 17 tenaga medis reaktif COVID, Dinkes: Dua Puskesmas di Batang ditutup
Menurut Kepala Dinkes Kabupaten Boyolali, Ratri S. Survivalina, sebanyak lima orang tenaga kesehatan Puskesmas Andong saat menjalani tes usap, satu di antaranya dinyatakan positif COVID-19, maka untuk sementara ditutup tidak melayani masyarakat.
"Tenaga kesehatan itu, sudah menjalankan tes cepat secara mandiri, dan yang reaktif ada lima orang. Kelima nakes itu sudah diperiksa tes usap hasilnya satu positif COVID-19," kata Ratri.
Baca juga: Enam pegawai positif corona, Puskesmas Kaliwungu Kudus ditutup (VIDEO)
Baca juga: Empat tenaga medis positif COVID, Wali Kota: Empat Puskesmas di Solo ditutup
Oleh karena itu, Dinkes Boyolali memutuskan untuk menutup sementara pelayanan di Puskesmas Andong selama dua hari untuk sterilisasi lokasi guna mendegah penyebaran virus tersebut kepada para tenaga kesehatan dan masyarakat.
"Penutupan pelayanan kesehatan di Puskesma Andong ini, berlangsung selama dua hari yakni Rabu hingga Kamis (30/7)," kata Ratri dan menambahkan Puskesmas Andong akan segera dilakukan proses dekontaminasi dan penyemprotan disinfeksi.
Semua nakes yang lain di Boyolali akan menjalani pemeriksaan usap untuk memastikan mereka aman dari penularan COVID-19.
Meskipun para tenaga keseharan dalam tes cepat nanti hasilnya nonreaktif, tetapi mereka tetap akan menjalani tes usap agar lebih menyakinkan bahwa mereka tidak tertular virus corona.
Dinkes Boyolali menyebutkan secara akumulatif, kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di kabupaten ini mencapai 194, dimana 73 pasien sudah sembuh, delapan meninggal dunia, dan 113 pasien masih dirawat.
Khusus nakes, tercatat 18 orang terpapar COVID-19.
Baca juga: 17 tenaga medis reaktif COVID, Dinkes: Dua Puskesmas di Batang ditutup