Kudus (ANTARA) - Para pengemudi ojek daring di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, melengkapi diri dengan pelindung ekstra untuk mencegah penularan penyakit virus corona jenis baru (COVID-19) saat membawa penumpang.

Ide kreatif untuk melindungi pengemudi ojek daring dari paparan virus corona, diawali oleh salah satu operator ojek daring di Kudus, yakni Grab, yang peluncurannya ditandai dengan pemasangan alat pelindung terhadap salah satu pengemudi ojek Grab yang dipasang di punggung pengemudi di halaman Pendopo Kabupaten Kudus, Selasa.

Pelaksana Tugas Bupati Kudus M. Hartopo di Kudus, Selasa, mengapresiasi langkah Grab Kudus yang melindungi pengemudinya dari kemungkinan terpapar virus corona, mengingat di Kudus temuan kasus virus corona masih banyak.

"Total kasus mencapai 550 kasus terkonfirmasi positif COVID-19. Dengan kreativitas tersebut tentunya bisa turut membantu pemerintah menekan penyebaran kasus corona di Kudus," ujarnya ditemui usai meresmikan peluncuran "Grab Protect" atau alat pelindung diri bagi pengemudi ojek Grab terhadap COVID-19.

Selain melindungi pengemudi baik ojek motor maupun mobil, kata dia, alat tersebut juga untuk melindungi penumpangnya dari potensi paparan virus corona.

Baca juga: Ojol Grab Solo lengkapi alat proteksi cegah COVID-19

Ia mengingatkan pengemudinya agar tetap mematuhi protokol kesehatan serta alat pelindung tersebut harus selalu dibersihkan setelah mengangkut penumpang.

Kalaupun ada komplain pelanggan, kata dia, pengemudi harus memberikan edukasi bahwa hal tersebut untuk melindungi penumpang maupun pengemudinya karena saat ini masih pandemi virus corona.

"Kami berharap dengan pandemi COVID-19 yang belum tahu kapan selesainya, rekan-rekan ojol semua tetap harus waspada. Bagi penumpang yang tidak mengikuti protokol kesehatan saya harap rekan-rekan dapat menolaknya," ujarnya.

Hartopo juga berharap ke depannya program "Grab Protect" juga akan diikuti oleh seluruh angkutan umum, baik daring (dalam jaringan) maupun luring (luar jaringan).

"Semoga pemasangan 'body protect' ini nantinya akan diikuti oleh seluruh pengemudi ojek, baik ojek wisata maupun ojek umumnya," katanya.

Government Relations Kudus Raya Grab Indonesia Henry Febriyanto menjelaskan program "Grab Protect" sudah mengedepankan standar keamanan dan kesehatan untuk penumpang dengan cara penyediakan partisi dan disinfektan.  
"Kami sangat fokus dengan kesehatan dan keamanan baik pengemudi maupun penumpang. Hal ini diharapkan dapat mengantisipasi penyebaran COVID-19," ujarnya.

Ia menyampaikan sejak adanya COVID-19 terjadi penurunan order yang cukup signifikan terhadap layanan Grab Car dan Grab Bike.

Ia berharap, masyarakat lebih selektif memilih media transportasi dengan menempatkan kebersihan dan higienitas menjadi prioritas utama.

Begitu juga kebijakan jaga jarak fisik yang diterapkan pemerintah berimbas pada penurunan aktivitas sehari-hari masyarakat.

"Berangkat dari hal itu, Grab berinovasi dengan memunculkan proteksi tambahan berupa partisi yang berfungsi sebagai separator. Dengan harapan mampu memberikan perlindungan dan rasa nyaman kepada setiap penumpang," katanya.

Baca juga: Grab resmikan layanan belanja daring di Pasar Bitingan Kudus
Baca juga: Terlilit utang, pria ini nekat bunuh sopir Grab asal Kudus

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024