Jakarta (ANTARA) - Emoji, sebuah gambar digital untuk menyampaikan ide, kian digunakan secara luas untuk mengekspresikan berbagai emosi. Seiring dengan penggunaan aplikasi pesan, penggunaan emoji menjadi bagian dari berkomunikasi.

Tanggal 17 Juli enam tahun lalu, CEO Emojipedia, Jeremy Burge, menginisiasi adanya Hari Emoji Dunia. Menurut Burge, diperlukan semacam selebrasi untuk merayakan kemunculan ide dalam membuat emoji.

Pada saat itu dukungan untuk emoji agak terbatas pada ponsel non-Apple. Menariknya, emoji kalender yang ada pada perangkat iOS hanya menunjukkan tanggal 17 Juli. Tanggal 17 kemudian dipilih menjadi Hari Emoji Dunia karena merupakan satu-satunya tanggal yang mewakili penggunaan emoji.

"Setelah awalnya berencana untuk membuat Hari Emoji Dunia pada akhir tahun (saya mempertimbangkan 21 November, hari Apple membawa emoji ke iPhone), pertengahan Juli, tepatnya 17 Juli menjadi tanggal yang pas," ujar Burge, dalam situs emojipedia, dikutip Jumat.

Faktanya, Apple memilih 17 Juli untuk emoji kalender, salah satunya karena iCal untuk Mac diluncurkan pada tanggal itu tahun 2003.

Emoji debut sebagai bagian dari iPhone OS 2.2 pada 21 November 2008. Set asli emoji Apple berjumlah 471 karakter, yang awalnya hanya untuk pasar Jepang.

Tiga desainer yang membuat set emoji asli dari Apple adalah Raymond Sepulveda, Angela Guzman dan Ollie Wagner. Raymond dan Angela menciptakan sebagian besar desain emoji asli Apple, sementara Ollie berkontribusi pada penyelesaian hampir dua lusin emoji dalam set ini.

Salah satu tujuan dari desain emoji pertama Apple adalah agar kompatibel dengan set emoji SoftBank dari Jepang. Emoji Apple dibuat dari awal dengan tujuan untuk memastikan emoji tersebut menyampaikan sentimen yang sama dengan perangkat yang sudah digunakan pada ponsel Softbank lainnya.


Sejarah Emoji
Set emoji pertama dibuat pada 1997. Dikutip dari situs emojitimeline, SoftBank, yang saat itu dikenal sebagai J-Phone, merilis ponsel SkyWalker DP-211SW pada 1 November 1997, dengan set emoji pertama di dunia. Set ini mencakup 90 karakter emoji yang berbeda.

Desain emoji SoftBank sangat memengaruhi emoji asli Apple yang dirancang agar kompatibel dengan perangkat ini ketika diluncurkan di Jepang, karena iPhone menjadi ponsel eksklusif SoftBank saat pertama kali dirilis.

Shigetaka Kurita menciptakan 176 emoji untuk perilisan layanan internet seluler terpadu operator seluler Jepang "i-mode" NTT DoCoMo, yang memulai debutnya pada bulan Februari 1999.

Layanan ini hanya memungkinkan 250 karakter. Hal ini menjadi tantangan bagi Kurita untuk mencari cara berkomunikasi secara ekspresif tetapi singkat.
Meskipun set emoji ini bukan yang pertama, set emoji ini adalah yang pertama digunakan secara luas dan akhirnya menjadikan emoji sebagai fenomena di seluruh dunia.


Perkembangan Emoji
Dengan dirilisnya MSN Messenger 6 pada 2003, platform perpesanan instan tersebut memperkenalkan 30 emoticon, termasuk yang beranimasi.

Pengguna juga dapat mengubah file gambar apa pun menjadi emoticon dan menghubungkan pintasan keyboard khusus ke emoticon tertentu.

Emoticon dibuat dengan tujuan untuk lebih personal.

Selanjutnya, pada 2006, Google mulai mengkonversi emoji Jepang ke kode penggunaan pribadi Unicode.

Konsorsium Unicode merupakan perusahaan nirlaba yang mengabdikan diri untuk mengembangkan, memelihara, dan mempromosikan standar dan data internasionalisasi perangkat lunak, khususnya standar Unicode, yang menentukan representasi teks dalam semua produk dan standar perangkat lunak modern.

Kemudian, pada 2008, Apple resmi merilis emoji di pembaruan iOS 2.2 untuk pasar Jepang.

Setahun setelah itu, karakter Unicode pertama, yang secara eksplisit dimaksudkan sebagai emoji, ditambahkan ke Unicode 5.2. Sebagian besar karakter datang dari karakter emoji yang digunakan oleh operator ponsel Jepang.

Baca juga: Twitter luncurkan emoji special #HariKartini
 

Pewarta : Arindra Meodia
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024