New York (ANTARA) - Perusahaan pembuat obat, atas kerja sama dengan Pemerintah Amerika Serikat, sedang berada dalam proses untuk memproduksi vaksin COVID-19 akhir musim panas ini, kata seorang pejabat tinggi pemerintah, Senin (13/7).
"Kalau dikatakan secara pasti kapan bahan-bahan vaksin akan mulai dihasilkan, mungkin dalam empat atau enam minggu ke depan, tapi kita akan secara aktif memproduksinya akhir musim panas ini," kata pejabat tersebut, yang menolak namanya disebutkan.
Ia menambahkan bahwa pemerintah telah bekerja sama dengan beberapa perusahaan untuk menyediakan fasilitas produksi serta mengamankan bahan baku vaksin.
Baca juga: Indonesia dan Inggris inginkan vaksin hingga pelosok
Pemerintahan Presiden Donald Trump sejauh ini telah membantu pengembangan empat vaksin COVID-19 melalui skema Operation Warp Speed Program, yang bertujuan agar 300 juta dosis vaksin sudah diproduksi pada akhir 2021.
Pemerintah AS telah memberikan hibah, mulai dari beberapa ratus juta dolar hingga lebih dari 1 miliar dolar, kepada Johnson & Johnson, Moderna Inc, AstraZeneca Plc, dan Novovax Inc.
Pada awal Juli, pemerintah juga menandatangani kontrak senilai 450 juta dolar AS (sekitar Rp6,4 triliun) dengan Regeneron Pharmaceuticals Inc untuk membantu perusahaan tersebut menyediakan terapi bagi para pasien COVID-19.
Uji klinis untuk terapi dapat membuahkan hasil dalam hitungan beberapa minggu, sehingga memungkinkan perusahaan itu sudah dapat memproduksi ratusan ribu dosis pada musim gugur, kata pejabat tinggi tersebut.
Virus corona jenis baru, penyebab penyakit COVID-19, telah menulari lebih dari tiga juta orang di Amerika Serikat dan menyebabkan lebih dari 130.000 di negara itu meninggal.
Sumber: Reuters
Baca juga: China ungkap hasil uji klinis vaksin COVID-19
Baca juga: Industri farmasi China targetkan produksi 200 juta dosis vaksin COVID-19
"Kalau dikatakan secara pasti kapan bahan-bahan vaksin akan mulai dihasilkan, mungkin dalam empat atau enam minggu ke depan, tapi kita akan secara aktif memproduksinya akhir musim panas ini," kata pejabat tersebut, yang menolak namanya disebutkan.
Ia menambahkan bahwa pemerintah telah bekerja sama dengan beberapa perusahaan untuk menyediakan fasilitas produksi serta mengamankan bahan baku vaksin.
Baca juga: Indonesia dan Inggris inginkan vaksin hingga pelosok
Pemerintahan Presiden Donald Trump sejauh ini telah membantu pengembangan empat vaksin COVID-19 melalui skema Operation Warp Speed Program, yang bertujuan agar 300 juta dosis vaksin sudah diproduksi pada akhir 2021.
Pemerintah AS telah memberikan hibah, mulai dari beberapa ratus juta dolar hingga lebih dari 1 miliar dolar, kepada Johnson & Johnson, Moderna Inc, AstraZeneca Plc, dan Novovax Inc.
Pada awal Juli, pemerintah juga menandatangani kontrak senilai 450 juta dolar AS (sekitar Rp6,4 triliun) dengan Regeneron Pharmaceuticals Inc untuk membantu perusahaan tersebut menyediakan terapi bagi para pasien COVID-19.
Uji klinis untuk terapi dapat membuahkan hasil dalam hitungan beberapa minggu, sehingga memungkinkan perusahaan itu sudah dapat memproduksi ratusan ribu dosis pada musim gugur, kata pejabat tinggi tersebut.
Virus corona jenis baru, penyebab penyakit COVID-19, telah menulari lebih dari tiga juta orang di Amerika Serikat dan menyebabkan lebih dari 130.000 di negara itu meninggal.
Sumber: Reuters
Baca juga: China ungkap hasil uji klinis vaksin COVID-19
Baca juga: Industri farmasi China targetkan produksi 200 juta dosis vaksin COVID-19