Purwokerto (ANTARA) - Dana insentif untuk tenaga medis yang terlibat dalam penanggulangan COVID-19 di Kabupaten Banyumas Provinsi Jawa Tengah belum turun, kata Kepala Dinas Kesehatan setempat Sadiyanto.

"Belum turun sih, memang ada panduannya, tapi belum turun, dan itu (dana insentif, red.) langsung masuk ke rekening petugas," katanya saat dihubungi di Purwokerto Kabupaten Banyumas, Selasa.

Ia mengaku tidak tahu pasti jumlah tenaga medis yang diusulkan untuk mendapatkan dana insentif tersebut karena yang mengusulkan adalah masing-masing rumah sakit tempat mereka bekerja.

Baca juga: Pemkab Cilacap segera salurkan insentif tenaga kesehatan COVID-19

Kendati demikian, dia mengakui jika Dinkes Kabupaten Banyumas membantu Kementerian Kesehatan untuk melakukan verifikasi terhadap tenaga medis yang diusulkan untuk mendapatkan dana insentif tersebut.

Dalam hal ini, kata dia, di Kabupaten Banyumas terdapat 10 rumah sakit yang menangani COVID-19 terdiri atas 3 rumah sakit milik pemerintah, 1 rumah sakit milik TNI Angkatan Darat, dan 6 rumah sakit swasta dengan total tempat tidur yang tersedia untuk pasien COVID-19 sebanyak 182 buah.

"Kalau untuk tenaga medis di Puskesmas, kami yang mengusulkan," jelasnya.

Menurut dia, jumlah tenaga medis dari setiap rumah sakit atau Puskesmas yang diusulkan untuk mendapatkan dana insentif tersebut berbeda-beda karena mengacu pada jumlah kasus yang ditangani, baik yang positif COVID-19 maupun pasien dalam pengawasan (PDP).

Terkait dengan pencairan dana intensif bagi tenaga medis, Sadiyanto mengatakan pihaknya pada hari Senin (13/7) telah menugaskan staf Dinkes Kabupaten Banyumas berangkat ke Kementerian Kesehatan di Jakarta untuk menanyakan kepastian pencairan dana insentif tersebut. 

Baca juga: Kudus bakal beri insentif bagi relawan pemakaman jenazah COVID-19
Baca juga: Kudus usulkan insentif tenaga kesehatan sebesar Rp3,7 miliar

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024