Solo (ANTARA) - Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (Asita) mengajak pegiat wisata membangkitkan sektor pariwisata di Kota Solo, Jawa Tengah, salah satunya melalui simulasi perjalanan ke sejumlah objek.
"Kami juga membuat 'teaser' (video pendek) untuk memancing masyarakat melakukan perjalanan wisata," kata Ketua Pelaksana Simulasi Normal Baru Mirza Ananda di Solo, Sabtu.
Pada kegiatan tersebut, pihaknya berupaya menitikberatkan pada standar operasional prosedur (SOP) normal baru yang berlaku.
Baca juga: Asita imbau pengelola wisata terapkan SOP normal baru
"Selain simulasi dan membuat 'teaser', kami juga berlatih supaya SOP normal baru bukan hanya slogan tetapi juga benar-benar dijalankan supaya jangan sampai ada klaster pariwisata (penyebaran COVID-19)," katanya.
Pada simulasi tersebut, beberapa objek wisata yang dikunjungi di antaranya Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) dan Pura Mangkunegaran. Selain itu, rombongan yang mengikuti kegiatan tersebut juga akan mengunjungi objek pendukung, seperti restoran dan hotel.
"Pada simulasi ini kami sekaligus me'review' apa saja yang perlu dibenahi di objek-objek wisata tersebut," katanya.
Sementara itu, dikatakannya, para agen perjalanan wisata dalam waktu dekat ini belum akan menaikkan harga paket.
"Tarif masih sama untuk objek, kalau transportasi ke depan mungkin akan ada penyesuaian. Ini karena kami masih berkomitmen membangkitkan pariwisata di tengah gairah wisata yang minus. Orang kan masih takut keluar," katanya.
Ia mengatakan untuk target yang diinginkan pelaku wisata adalah tamu datang dan berwisata.
"Untung rugi belakangan. Bahkan ada yang membuat program diskon. Kalau dihitung angka maka harganya 'nggak' masuk akal tetapi karena semua ingin bangkit maka ini ada diskon," katanya.
Baca juga: Asita: Pascacorona pariwisata punya "gawe" besar
"Kami juga membuat 'teaser' (video pendek) untuk memancing masyarakat melakukan perjalanan wisata," kata Ketua Pelaksana Simulasi Normal Baru Mirza Ananda di Solo, Sabtu.
Pada kegiatan tersebut, pihaknya berupaya menitikberatkan pada standar operasional prosedur (SOP) normal baru yang berlaku.
Baca juga: Asita imbau pengelola wisata terapkan SOP normal baru
"Selain simulasi dan membuat 'teaser', kami juga berlatih supaya SOP normal baru bukan hanya slogan tetapi juga benar-benar dijalankan supaya jangan sampai ada klaster pariwisata (penyebaran COVID-19)," katanya.
Pada simulasi tersebut, beberapa objek wisata yang dikunjungi di antaranya Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) dan Pura Mangkunegaran. Selain itu, rombongan yang mengikuti kegiatan tersebut juga akan mengunjungi objek pendukung, seperti restoran dan hotel.
"Pada simulasi ini kami sekaligus me'review' apa saja yang perlu dibenahi di objek-objek wisata tersebut," katanya.
Sementara itu, dikatakannya, para agen perjalanan wisata dalam waktu dekat ini belum akan menaikkan harga paket.
"Tarif masih sama untuk objek, kalau transportasi ke depan mungkin akan ada penyesuaian. Ini karena kami masih berkomitmen membangkitkan pariwisata di tengah gairah wisata yang minus. Orang kan masih takut keluar," katanya.
Ia mengatakan untuk target yang diinginkan pelaku wisata adalah tamu datang dan berwisata.
"Untung rugi belakangan. Bahkan ada yang membuat program diskon. Kalau dihitung angka maka harganya 'nggak' masuk akal tetapi karena semua ingin bangkit maka ini ada diskon," katanya.
Baca juga: Asita: Pascacorona pariwisata punya "gawe" besar