Purbalingga (ANTARA) - Sejumlah perajin batik di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah mendirikan pusat batik yang berlokasi di Taman Kota Usman Janatin untuk memudahkan konsumen dalam memilih corak batik khas wilayah setempat.

"Pusat batik ini kami beri nama Wastralingga yang secara filosofi mengandung makna kain yang bernilai budaya yang berasal dari Purbalingga," kata Ketua Sentra Batik Purbalingga Yoga Prabowo di Purbalingga, Minggu.

Dia mengatakan Wastralingga merupakan kumpulan dari 20 sentra batik yang beranggotakan 470 perajin batik asal Purbalingga.

Dia menambahkan pendirian Wastralingga dilatarbelakangi oleh keluhan beberapa konsumen yang mengaku kesulitan dalam mencari corak atau jenis batik khas setempat.

"Pasalnya di wilayah Kabupaten Purbalingga banyak terdapat sentra-sentra batik yang tersebar di sejumlah kecamatan dengan jarak yang cukup jauh sehingga konsumen kesulitan untuk mendatangi satu persatu," katanya.

Dia mencontohkan sentra batik yang cukup populer di Purbalingga di antaranya sentra batik Galuh, Selabaya, Limbasari, Majapura, Tlagayasa, Karangduren, Karangtalun, Pekiringan, Karangcengis, Tlahap Lor dan Tlahap Kidul serta sentra batik Cipaku dan Metenggeng di Kecamatan Mrebet.

Dengan demikian kami berinisiatif mendirikan pusat batik ini agar konsumen lebih mudah dalam memilih corak batik khas wilayah setempat dan waktu yang dipergunakan bisa lebih efisien," katanya.

Baca juga: Pelaku UMKM di Cilacap sambut baik pembukaan sektor pariwisata

Dia juga berharap pusat batik tersebut akan berkontribusi positif dalam upaya mempromosikan dan memasarkan batik khas wilayah setempat.

"Ini merupakan salah satu upaya untuk mempromosikan batik khas Purbalingga kepada masyarakat baik secara lokal maupun nasional," katanya.

Keberadaan pusat batik tersebut, tambah dia, diharapkan dapat mendorong semangat dan eksistensi para perajin batik lokal di tengah pandemi COVID-19.

"Semoga para perajin batik di wilayah ini dapat terus semangat dalam berkarya dan menciptakan batik berkualitas tinggi," katanya.
Baca juga: Omzet pengrajin batik di Kudus turun 50 persen
Baca juga: Antisipasi COVID-19, IDI dan PKK Banyumas bagikan masker bermotif batik


Pewarta : Wuryanti Puspitasari
Editor : Nur Istibsaroh
Copyright © ANTARA 2024