Purwokerto (ANTARA) - Kasus positif COVID-19 di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, kembali bertambah dua orang sehingga secara keseluruhan menjadi 80 orang, kata Bupati Banyumas Achmad Husein.
"Dua orang yang terkonfirmasi positif COVID-19 itu merupakan OTG, orang tanpa gejala," kata Achmad Husein saat dikonfirmasi wartawan di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jumat.
Mereka yang seluruhnya berjenis kelamin perempuan itu berasal dari Kelurahan Berkoh, Kecamatan Purwokerto Selatan, dan Desa Kejawar, Kecamatan Banyumas.
Menurut dia, kedua perempuan itu dinyatakan positif COVID-19 berdasarkan hasil tes usap yang dilakukan secara mandiri.
"Mereka melakukan tes usap secara mandiri untuk persyaratan kerja di luar wilayah Banyumas. Hasilnya, mereka diketahui positif COVID-19," tegasnya.
Terkait dengan hal itu, Bupati mengatakan pihaknya akan menyisir orang-orang yang pernah kontak dekat dengan kedua perempuan tersebut guna mengantisipasi penyebaran COVID-19.
Selain itu, dia meminta masyarakat untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan karena diduga banyak OTG COVID-19 di Banyumas.
Menurut dia, dugaan tersebut muncul karena adanya sejumlah orang yang terkonfirmasi positif COVID-19 berdasarkan hasil tes usap meskipun tidak memiliki gejala yang mengarah ke COVID-19.
"Kami semakin yakin (kalau) sebenarnya OTG itu banyak," tegasnya.
Oleh karena itu, kata dia, tes usap secara massal dan masif merupakan cara untuk menyelesaikan permasalahan OTG tersebut.
Terkait dengan hal itu, Bupati mengatakan Pemerintah Kabupaten Banyumas bersama RSUD Prof Dr Margono Soekarjo Purwokerto dalam 20 hari ke depan menggelar tes usap secara massal yang dimulai sejak Rabu (1/7) untuk mengambil 4.000 sampel.
"Setelah itu, akan ada tes secara masif lagi untuk 10.000 orang," katanya.
Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Banyumas per 3 Juli 2020, pukul 11.29 WIB, di Kabupaten Banyumas terdapat 80 kasus positif COVID-19 yang terdiri atas 66 orang dinyatakan sembuh, 4 orang meninggal dunia, dan 10 orang dalam perawatan.
Selain itu, total pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 362 orang terdiri atas 335 orang dengan hasil laboratorium negatif COVID-19, 4 orang menunggu hasil uji laboratorium, 3 orang dalam perawatan, dan 20 orang meninggal dunia.
"Dua orang yang terkonfirmasi positif COVID-19 itu merupakan OTG, orang tanpa gejala," kata Achmad Husein saat dikonfirmasi wartawan di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jumat.
Mereka yang seluruhnya berjenis kelamin perempuan itu berasal dari Kelurahan Berkoh, Kecamatan Purwokerto Selatan, dan Desa Kejawar, Kecamatan Banyumas.
Menurut dia, kedua perempuan itu dinyatakan positif COVID-19 berdasarkan hasil tes usap yang dilakukan secara mandiri.
"Mereka melakukan tes usap secara mandiri untuk persyaratan kerja di luar wilayah Banyumas. Hasilnya, mereka diketahui positif COVID-19," tegasnya.
Terkait dengan hal itu, Bupati mengatakan pihaknya akan menyisir orang-orang yang pernah kontak dekat dengan kedua perempuan tersebut guna mengantisipasi penyebaran COVID-19.
Selain itu, dia meminta masyarakat untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan karena diduga banyak OTG COVID-19 di Banyumas.
Menurut dia, dugaan tersebut muncul karena adanya sejumlah orang yang terkonfirmasi positif COVID-19 berdasarkan hasil tes usap meskipun tidak memiliki gejala yang mengarah ke COVID-19.
"Kami semakin yakin (kalau) sebenarnya OTG itu banyak," tegasnya.
Oleh karena itu, kata dia, tes usap secara massal dan masif merupakan cara untuk menyelesaikan permasalahan OTG tersebut.
Terkait dengan hal itu, Bupati mengatakan Pemerintah Kabupaten Banyumas bersama RSUD Prof Dr Margono Soekarjo Purwokerto dalam 20 hari ke depan menggelar tes usap secara massal yang dimulai sejak Rabu (1/7) untuk mengambil 4.000 sampel.
"Setelah itu, akan ada tes secara masif lagi untuk 10.000 orang," katanya.
Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Banyumas per 3 Juli 2020, pukul 11.29 WIB, di Kabupaten Banyumas terdapat 80 kasus positif COVID-19 yang terdiri atas 66 orang dinyatakan sembuh, 4 orang meninggal dunia, dan 10 orang dalam perawatan.
Selain itu, total pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 362 orang terdiri atas 335 orang dengan hasil laboratorium negatif COVID-19, 4 orang menunggu hasil uji laboratorium, 3 orang dalam perawatan, dan 20 orang meninggal dunia.