Semarang (ANTARA) - Kantor Cabang Perintis BPJAMSOSTEK Kebumen sukses menerapkan protokol Layanan Tanpa Kontak Fisik (Lapak Asik) offline selain dua kanal lainnya yakni online dan kolektif (untuk perusahaan skala besar maupun menengah yang terpaksa melakukan PHK kepada minimal 30 persen tenaga kerjanya).

Untuk memastikan pelayanan Lapak Asik offline berjalan dengan baik, Direktur Utama BPJAMSOSTEK Agus Susanto bersama dengan Direktur Pelayanan Krishna Syarief, Direktur Renstra dan IT, Sumarjono, serta tim melakukan kunjungan ke Kantor BPJAMSOSTEK Cabang Perintis Kebumen, Kamis.

Agus menjelaskan Lapak Asik offline, pelayanan tetap tidak mempertemukan petugas BPJAMSOSTEK dan peserta secara langsung, karena layanan dilakukan di sejumlah bilik yang dilengkapi layar monitor dan terhubung dengan petugas secara video conference untuk kebutuhan komunikasi dan verifikasi data.

Baca juga: BPJAMSOSTEK Cilacap bagikan APD ke tenaga medis dan pekerja

Melalui metode tersebut, lanjut Agus, setiap petugas Customer Service Officer (CSO) melayani 4-6 orang sekaligus dalam waktu bersamaan, sehingga metode pelayanan disebut One to Many.

"Dengan metode One to Many, kemampuan meyelesaikan klaim meningkat lima kali lipat dan phsycial distancing tetap terjaga. Saat ini sudah kami implementasikan hampir di seluruh cabang BPJS Ketenagakerjaan seluruh Indonesia, terutama untuk kantor-kantor yang punya ruang memadai. Untuk kantor-kantor yang kecil masih dilakukan dengan cara one to one tapi tetap memperhatikan physical distancing," jelas Agus

Protokol Lapak Asik, kata Agus, telah diperkenalkan sejak Maret 2020 melalui kanal online antrian.bpjsketenagakerjaan.go.id dan terus disempurnakan, bahkan bagi peserta yang mengalami kesulitan mengakses secara online, dapat dilayani langsung secara offline dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan, serta dibuka kanal kolektif mengakomodir klaim seluruh karyawan yang ter-PHK dengan menunjuk satu orang perwakilan.

“Meski kami menyediakan kanal klaim offline, namun saya mengimbau kepada seluruh peserta BPJAMSOSTEK untuk tetap sebisa mungkin berada di rumah dan menggunakan kanal online yang telah kami disediakan, jika ingin klaim. Karena prosesnya lebih mudah dan mengurangi potensi terpapar virus COVID-19. Selain itu peserta juga dapat memanfaatkan fasilitas tracking klaim untuk mengetahui perkembangan proses klaim yang sedang mereka ajukan. Semoga dengan kami mematuhi aturan pemerintah, pandemi ini bisa segera berakhir dan ekonomi Indonesia dapat kembali seperti sedia kala,” kata Agus.

Baca juga: Kurangi kontak fisik, BPJAMSOSTEK sediakan layanan Lapak Asik

Jejen, selaku Kepala BP JAMSOSTEK Cilacap yang wilayah kerja mencakupi Cilacap dan Kebumen mengatakan pihaknya telah menerapkan layanan Lapak Asik.

"Semoga dengan adanya program Lapak Asik ini bisa memudahkan pekerja di Cilacap dan Kebumen mencairkan JHT," kata Jejen.

Secara nasional klaim JHT telah mencapai angka di atas 921 ribu kasus dan akan terus meningkat, sedangkan untuk di Kantor BPJAMSOSTEK Cabang Cilacap sejak Januari hingga pertengahan Juni 2020 mencapai 6.577 kasus JHT dengan nominal Rp49,6 miliar; 133 kasus klaim JKK dengan nominal Rp1,7 miliar, 78 kasus Jaminan Kematian dengan nominal Rp2,9 miliar, dan 1.263 kasus Jaminan Pensiun dengan nominal Rp905 juta.
Baca juga: Lapak Asik, BPJAMSOSTEK tingkatkan layanan 4-6 kali lipat
Baca juga: BPJS Ketenagakerjaan: Klaim peserta tembus Rp11,9 triliun

Pewarta : Nur Istibsaroh
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024