Magelang (ANTARA) - Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito memerintahkan aparatur pemerintahan setempat hingga tingkat rukun tetangga untuk bertindak tegas terhadap warga agar protokol kesehatan terkait dengan pandemi COVID-19 dipatuhi dalam aktivitas sehari-hari.

"Saudara harus tegas, kalau perlu galak. Saya minta lurah bikin surat edaran, protokol kesehatan harus dipatuhi, terutama bagi tamu dari luar daerah. Untuk sementara tamu dari luar daerah jangan menginap dulu," katanya saat memimpin rapat koordinasi dan evaluasi dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Magelang di Aula Adipura Kencana, kompleks kantor Wali Kota Magelang di Magelang, Jawa Tengah, Rabu.

Ia mengatakan hal itu terkait dengan daerah tetangga yang saat ini berstatus zona merah pandemi virus corona jenis baru itu.

Para camat, lurah, hingga ketua rukun warga dan rukun tetangga, katanya, harus tegas terhadap warga masing-masing yang tidak patuh terhadap protokol kesehatan demi memutus mata rantai penularan virus.

Ia meminta mereka bersama satuan tugas (satgas) mengawasi para tamu luar daerah yang bertandang ke wilayah masing-masing.

"Karena apa? Banyak pasien terkonfirmasi positif COVID-19 yang riwayatnya habis dikunjungi tamu atau kerabatnya dari luar daerah. Kita harus pertahankan grafik kasus COVID-19 di Kota Magelang tetap landai," katanya dalam keterangan tertulis Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemkot Magelang.

Ia mendorong warga dengan berbagai komponen untuk aktif dan disiplin menerapkan protokol kesehatan agar bisa menekan penyebaran COVID-19 di daerah dengan tiga kecamatan dan 17 kelurahan tersebut.

Terkait dengan peranan organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan pemkot setempat, Wali Kota Sigit meminta mereka berinisiatif membuat kebijakan dan aktif membuat langkah pencegahan penyebaran virus sesuai bidang masing-masing.

Misalnya, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) secara rutin melakukan penyemprotan desinfeksi di fasilitas publik, OPD bidang transportasi membuat penyekatan penumpang di angkot dan mengubah arah pejalan kaki di sepanjang Pecinan atau kawasan pusat pertokoan di Jalan Pemuda Kota Magelang, agar tidak saling berpapasan, sedangkan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman memperbanyak penyediaan fasilitas cuci tangan di seluruh kota.

"Harus dibangun persepsi bahwa 'new normal' (normal baru) itu kita bersanding dengan virus corona. Kehidupan berjalan normal tapi protokol kesehatan harus ketat, jangan sampai kendor. Buktikan kalau kita serius menangani pandemi ini," katanya.

Wakil Wali Kota Magelang Windarti Agustina mengatakan Satgas "Jogotonggo" harus optimal dalam menjaga lingkungan, mengingat tidak sedikit orang dalam pemantauan (OTG) yang menjalani isolasi mandiri, namun tidak disiplin.

"Selain itu ketegasan memang diperlukan dalam mengawasi tamu dari luar daerah. Yang terjadi di lapangan, warga sudah patuh tapi kadang satgas tidak berani menegur tamu luar daerah yang datang ke wilayahnya. Tidak bisa menolak. Ini juga meresahkan warga. Meski mereka hanya mampir tapi potensi penularan virus tetap luar biasa. (Satgas, red.) 'Jogotonggo' harus ketat," katanya.
 

Pewarta : M. Hari Atmoko
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024