Kudus, Jateng (ANTARA) - Lonjakan temuan kasus COVID-19 di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, karena adanya tes massal secara masif di Kudus untuk mendeteksi warga yang terpapar virus corona jenis baru itu, terutama orang tanpa gejala, kata Pelaksana Tugas Bupati Kudus M. Hartopo.
"Jadi, jangan kaget dengan hal itu karena selain didukung penelusuran kontak erat dengan pasien positif COVID-19 juga didukung kepemilikan laboratorium pengujian spesimen 'swab' (usap) tenggorokan untuk menguji ada tidaknya penyakit virus corona jenis baru ini," katanya di Kudus, Selasa.
Menurut dia, semakin luas tes usap yang dilakukan, maka semakin cepat penanganan COVID-19 di Kabupaten Kudus karena semua sudah melewati tes virus corona sehingga yang dinyatakan terpapar bisa langsung ditangani.
Bagi warga yang negatif corona, kata dia, bisa menjaga diri agar tidak tertular dengan mematuhi protokol kesehatan mulai dari memakai masker, rajin cuci tangan pakai sabun, jaga jarak fisik dengan orang lain serta menjaga jarak kegiatan sosial.
Keberadaan laboratorium biomolekuler uji swab COVID-19 dengan metode real time polymerase chain reaction (RT-PCR) atau metode PCR di RSUD Loekmono Hadi Kudus, diklaim semakin mempercepat deteksi warga yang terpapar virus corona.
"Jika sebelumnya harus menunggu lama untuk bisa mengetahui seseorang positif corona atau tidak karena pengiriman spesimen usap tenggorokannya harus dikirim ke Semarang, Jakarta, Salatiga, atau Yogyakarta," ujarnya.
Baca juga: Pengunjung Pasar Dawe Kudus dinyatakan reaktif corona
Sekarang, lanjut dia, bisa dilakukan secara mandiri dan setiap hari laboratorium tersebut mampu menguji 90-an sampel.
Untuk meningkatkan kapasitasnya, kata Hartopo, RSUD Loekmono Hadi Kudus juga mulai menambah karyawan kontrak untuk bekerja di laboratorium tersebut.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Kudus Andini Aridewi menyatakan hingga kini jumlah kasus terkonfirmasi positif totalnya 138 kasus, meliputi dari dalam wilayah 96 kasus dan luar wilayah 42 kasus.
Sebanyak 69 orang terkonfirmasi positif COVID-19, di antaranya menjalani perawatan di RSUD Kudus, RS Mardi Rahayu Kudus, RS Aisyiyah, RS Islam, dan RSUP Kariadi Semarang.
"Sementara yang menjalani isolasi mandiri sebanyak 15 orang," katanya.
Dari 138 kasus positif corona, tercatat 44 orang di antaranya dinyatakan sembuh dan 10 meninggal.
Khusus Kabupaten Kudus, tercatat 96 kasus positif COVID-19, di mana 47 orang di antaranya dirawat, 14 orang menjalani isolasi mandiri, 29 sembuh, dan enam meninggal.
Untuk tambahan empat kasus positif COVID-19 terbaru, satu orang di antaranya dari Kudus, dua orang dari Jepara dan satu dari Kabupaten Demak, demikian Andini Aridewi.
Baca juga: Tempat-tempat keramaian di Kudus sasaran tes cepat corona
Baca juga: 1.423 karyawan RS Mardi Rahayu Kudus jalani tes COVID-19
"Jadi, jangan kaget dengan hal itu karena selain didukung penelusuran kontak erat dengan pasien positif COVID-19 juga didukung kepemilikan laboratorium pengujian spesimen 'swab' (usap) tenggorokan untuk menguji ada tidaknya penyakit virus corona jenis baru ini," katanya di Kudus, Selasa.
Menurut dia, semakin luas tes usap yang dilakukan, maka semakin cepat penanganan COVID-19 di Kabupaten Kudus karena semua sudah melewati tes virus corona sehingga yang dinyatakan terpapar bisa langsung ditangani.
Bagi warga yang negatif corona, kata dia, bisa menjaga diri agar tidak tertular dengan mematuhi protokol kesehatan mulai dari memakai masker, rajin cuci tangan pakai sabun, jaga jarak fisik dengan orang lain serta menjaga jarak kegiatan sosial.
Keberadaan laboratorium biomolekuler uji swab COVID-19 dengan metode real time polymerase chain reaction (RT-PCR) atau metode PCR di RSUD Loekmono Hadi Kudus, diklaim semakin mempercepat deteksi warga yang terpapar virus corona.
"Jika sebelumnya harus menunggu lama untuk bisa mengetahui seseorang positif corona atau tidak karena pengiriman spesimen usap tenggorokannya harus dikirim ke Semarang, Jakarta, Salatiga, atau Yogyakarta," ujarnya.
Baca juga: Pengunjung Pasar Dawe Kudus dinyatakan reaktif corona
Sekarang, lanjut dia, bisa dilakukan secara mandiri dan setiap hari laboratorium tersebut mampu menguji 90-an sampel.
Untuk meningkatkan kapasitasnya, kata Hartopo, RSUD Loekmono Hadi Kudus juga mulai menambah karyawan kontrak untuk bekerja di laboratorium tersebut.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Kudus Andini Aridewi menyatakan hingga kini jumlah kasus terkonfirmasi positif totalnya 138 kasus, meliputi dari dalam wilayah 96 kasus dan luar wilayah 42 kasus.
Sebanyak 69 orang terkonfirmasi positif COVID-19, di antaranya menjalani perawatan di RSUD Kudus, RS Mardi Rahayu Kudus, RS Aisyiyah, RS Islam, dan RSUP Kariadi Semarang.
"Sementara yang menjalani isolasi mandiri sebanyak 15 orang," katanya.
Dari 138 kasus positif corona, tercatat 44 orang di antaranya dinyatakan sembuh dan 10 meninggal.
Khusus Kabupaten Kudus, tercatat 96 kasus positif COVID-19, di mana 47 orang di antaranya dirawat, 14 orang menjalani isolasi mandiri, 29 sembuh, dan enam meninggal.
Untuk tambahan empat kasus positif COVID-19 terbaru, satu orang di antaranya dari Kudus, dua orang dari Jepara dan satu dari Kabupaten Demak, demikian Andini Aridewi.
Baca juga: Tempat-tempat keramaian di Kudus sasaran tes cepat corona
Baca juga: 1.423 karyawan RS Mardi Rahayu Kudus jalani tes COVID-19