Semarang (ANTARA) - Public speaking merupakan bentuk komunikasi di mana seorang pembicara menghadapi dan mendengar dalam jumlah yang relatif besar dalam pembicaraan yang relatif kontinue untuk menyampaikan informasi, menghibur, dan memengaruhi audiens.

Melalui public speaking, diharapkan bisa mengurangi ketidaktahuan, memperbaiki hubungan, memahami permasalahan, dan menyelesaikan masalah.

Namun dalam public speaking terdapat penyakit nervous (kecemasan) yang muncul karena kurangnya rasa percaya diri untuk berbicara maupun tampil di depan orang banyak.

"Untuk itu, diperlukan hal-hal untuk meraih rasa percaya diri agar bisa melakukan public speaking," kata dosen ilmu komunikasi Adi Nugroho, salah satu pemateri dalam pelatihan public speaking oleh Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Diponegoro sebagai acara tahunan dalam rangka pengabdian masyarakat di kalangan guru SMP di Kota Semarang.

Baca juga: Ketakutan dinilai orang lain ciri umum kecemasan sosial

Pada pelatihan public speaking yang diadakan di SMP Negeri 10 Semarang tersebut Adi menyebutkan hal lain yang perlu diperhatikan dalam public speaking di antaranya variasi suara, kecepatan bicara atau artikulasi, ekspresi wajah, dan bahasa tubuh.

“Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk memaksimalkan performance para guru terutama saat tampil di depan para siswanya dan tampil di tempat umum, karena guru sebagai tokoh masyarakat terkadang diminta untuk menjadi pembicara, sehingga pelatihan public speaking ini sangat bermanfaat bagi mereka," kata Adi.

Pelatihan yang dilaksanakan di tengah pandemi COVID-19 menjadikan para peserta menerapkan protokol kesehatan di antaranya dengan menggunakan masker, cuci tangan sebelum masuk, cek suhu tubuh, dan menerapkan social distancing.

Selain Adi Nugroho, dalam kesempatan tersebut materi public speaking juga disampaikan oleh Agus Naryoso, dan Sri Widowati Herieningsih.

Kegiatan pelatihan diawali dengan pengisian soal pre-test oleh 16 peserta, dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh pembicara, kemudian peserta menjawab soal pre-test kembali, dan diakhiri dengan sesi foto bersama di aula SMPN 10 Semarang.

“Dengan mengikuti pelatihan ini, kami mendapat ilmu bagaimana kami berhadapan bukan hanya dengan murid saja tetapi juga dengan masyarakat," kata
Hartati, guru SMP kelas 10.

Baca juga: Peneliti konfirmasi aroma lavender bisa atasi kecemasan
Baca juga: Omega-3 ternyata bisa mengurangi gangguan kecemasan

Pewarta : Nur Istibsaroh
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024