Batang (ANTARA) - Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Batang, Jawa Tengah, memperkirakan pendapatan asli daerah dari sektor pariwisata bakal tercapai 40 persen atau Rp1,8 miliar dari target Rp3 miliar karena dampak pandemi COVID-19.

Kepala Disparpora Kabupaten Batang Wahyu Budi Santosa di Batang, Senin, mengatakan bahwa penutupan sejumlah tempat objek wisata yang dimiliki oleh pemkab yang sudah berlangsung sekitar tiga bulan mengakibatkan target retribusi PAD bakal tidak tercapai.

"Namun, dengan  pelaksanaan tatanan hidup normal baru kami berupaya mengejar target retribusi PAD 2020 sebesar Rp3 miliar meski diperkirakan hanya akan tercapai 40 persen," katanya.

Sejumlah objek wisata yang dimiliki oleh pemkab adalah Kolam Renang Bandar, Kolam Renang Kramat Batang, objek wisata alam Sikembang, Agrowisata Pagilaran Blado, Pantai Jodo, dan arung jeram (River Tubing) Pandansari, Kecamatan Warungasem.

Baca juga: Batu Angkruk tawarkan sisi lain keindahan Dieng

Menurut dia, saat ini pemkab sedang melakukan simulasi persyaratan yang ditentukan oleh tim kesehatan sebelum objek wisata tersebut dibuka untuk pengunjung.

"Kami akan meminta bantuan tim kesehatan agar kondisi objek wisata bisa memenuhi persyaratan sesuai protokol kesehatan. Setelah disimulasi dan dievaluasi sudah memenuhi syarat protokol kesehatan maka objek wisata bisa dibuka untuk pengunjung," katanya.

Wahyu Budi mengatakan pihaknya belum bisa menentukan kapan jumlah pengunjung objek wisata bakal meningkat karena saat ini sedang menunggu regulasi dari pemerintah dan melihat kondisi memungkinkan hingga pandemi COVID-19 sudah aman.

"Kami masih menunggu perkembangan karena sektor pariwisata bisa memungkinkan menimbulkan wilayah baru penyebaran COVID-19," katanya.
Baca juga: PAD pariwisata Banyumas 2020 dipastikan turun

Pewarta : Kutnadi
Editor : Nur Istibsaroh
Copyright © ANTARA 2024