Kebumen (ANTARA) - Sebanyak 209 taruna dan 18 taruni tingkat III Akademi Militer Magelang melaksanakan latihan menembak senjata lintas lengkung dengan menggunakan mortir di Kebumen, Jawa Tengah.
Latihan yang berlangsung di Lapangan Tembak Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AD Desa Ngambal, Buluspesantren, Kabupaten Kebumen, Senin, dipandu oleh pelatih Departemen Militer Dasar dengan Komandan Latihan Kolonel Inf Hotlan Maratua Gurning.
Latihan menembak menggunakan senjata mortir ini juga melibatkan pelatih dan pendukung latihan sebanyak 166 orang organik Akmil.
Hotlan mengatakan taruna yang nantinya akan menjadi komandan peleton harus mampu memberikan materi tersebut kepada anggotanya di satuan.
Ia menyampaikan kepada taruna dan taruni agar berlatih dengan sungguh-sungguh selalu mengikuti arahan, petunjuk, dan perintah pelatih. Manfaatkan latihan ini sebagai penambah wawasan karena kelak para taruna/taruni akan menjadi seorang pemimpin.
Baca juga: 254 taruna Akmil praktik aplikasi kepemimpinan
Ia meminta para pelatih sabar dalam membimbing taruna, disiplin, cermat serta yang paling utama perhatikan faktor keselamatan dan utamakan faktor keamanan dalam pelaksanaan latihan.
Hotlan menyampaikan tujuan dari latihan ini adalah agar taruna Akmil tingkat III dapat melaksanakan menembak dengan granat tajam mortir 60 mm komando dan mortir 60 mm long range dengan baik dan benar.
Senjata mortir yang digunakan dalam latihan adalah senjata produksi dari Finlandia dan produksi dari PT Pindad. Senjata ini dalam penembakan dioperasikan oleh dua orang personel, yakni 1 orang sebagai tamtama penembak dan 1 orang sebagai tamtama amunisi.
Jangkauan tembak senjata mortir 60 Ko/LR bisa mencapai jarak 800 meter.
Baca juga: Telaah - Pesiar, waktunya hilir mudik taruna Akmil di penjuru Kota Magelang
Baca juga: 254 taruna Akmil ikuti diksar para di Bandung
Latihan yang berlangsung di Lapangan Tembak Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AD Desa Ngambal, Buluspesantren, Kabupaten Kebumen, Senin, dipandu oleh pelatih Departemen Militer Dasar dengan Komandan Latihan Kolonel Inf Hotlan Maratua Gurning.
Latihan menembak menggunakan senjata mortir ini juga melibatkan pelatih dan pendukung latihan sebanyak 166 orang organik Akmil.
Hotlan mengatakan taruna yang nantinya akan menjadi komandan peleton harus mampu memberikan materi tersebut kepada anggotanya di satuan.
Ia menyampaikan kepada taruna dan taruni agar berlatih dengan sungguh-sungguh selalu mengikuti arahan, petunjuk, dan perintah pelatih. Manfaatkan latihan ini sebagai penambah wawasan karena kelak para taruna/taruni akan menjadi seorang pemimpin.
Baca juga: 254 taruna Akmil praktik aplikasi kepemimpinan
Ia meminta para pelatih sabar dalam membimbing taruna, disiplin, cermat serta yang paling utama perhatikan faktor keselamatan dan utamakan faktor keamanan dalam pelaksanaan latihan.
Hotlan menyampaikan tujuan dari latihan ini adalah agar taruna Akmil tingkat III dapat melaksanakan menembak dengan granat tajam mortir 60 mm komando dan mortir 60 mm long range dengan baik dan benar.
Senjata mortir yang digunakan dalam latihan adalah senjata produksi dari Finlandia dan produksi dari PT Pindad. Senjata ini dalam penembakan dioperasikan oleh dua orang personel, yakni 1 orang sebagai tamtama penembak dan 1 orang sebagai tamtama amunisi.
Jangkauan tembak senjata mortir 60 Ko/LR bisa mencapai jarak 800 meter.
Baca juga: Telaah - Pesiar, waktunya hilir mudik taruna Akmil di penjuru Kota Magelang
Baca juga: 254 taruna Akmil ikuti diksar para di Bandung