Pekalongan (ANTARA) - Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah Irjen Polisi Achmad Lutfie bersama Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Mochamad Effendi menyerahkan bantuan berupa sembako dan tikar kepada warga terdampak rob di Kota Pekalongan, Kamis siang.
"Ada 7.700 keluarga (laporan Wali Kota Pekalongan, red.) terdampak rob. Oleh karena, kita siapkan dapur lapangan, di mana TNI dan Polri menyiapkan 1.000 bungkus nasi selama dua kali per hari yang didistribusikan ke masyarakat terdampak," kata Kapolda Irjen Achmad Lutfie di Pekalongan, Kamis.
Dia menjelaskan keberadaan dapur umum akan dipertahankan hingga rob sudah surut.
Baca juga: BMKG: Potensi rob masih terjadi di Pekalongan dan Semarang
Baca juga: Warga terdampak rob di Kota Pekalongan dapat nasi bungkus
"(Keberadaan, red.) dapur umum hingga satu bulan masih kuat. Hanya saja, kita doakan rob (cepat surut, red.) dalam tiga hari, jangan lama-lama," katanya.
Ia berpesan kepada warga terdampak rob yang saat ini berada di tengah pandemi COVID-19 agar terus menjaga kesehatan.
Masyarakat yang memiliki rezeki lebih banyak, terutama para pengusaha, kata dia, membuat sosial banding secara bersama dengan koordinator Wali Kota Pekalongan.
"(Tujuan, red.) ikatan sosial ini untuk menciptakan rasa saling memiliki terhadap problem yaitu adanya rob," katanya.
Pada kesempatan itu, Kapolda Jateng dan Pangdam IV/Diponegoro menyerahkan dua bantuan kepada korban rob, berupa bahan pokok sekitar lima ton dan 50 tikar karena sarana tersebut bisa langsung dimanfaatkan mereka di Slamaran, Kecamatan Pekalongan Utara.
Kapolda Irjen Polisi Achmad Lutfie bersama Pangdam Mayjen TNI Mochamad Effendi juga meninjau dapur umum di Stadion Heogeng Kraton, Kota Pekalongan.
Ia menambahkan Polri dan TNI siap menjalankan kebijakan pemerintah terkait dengan rencana pemberlakuan normal baru di tengah pandemi virus corona jenis baru itu.
Baca juga: Pemkab Pekalongan tawarkan relokasi kepada warga terdampak rob
"Ada 7.700 keluarga (laporan Wali Kota Pekalongan, red.) terdampak rob. Oleh karena, kita siapkan dapur lapangan, di mana TNI dan Polri menyiapkan 1.000 bungkus nasi selama dua kali per hari yang didistribusikan ke masyarakat terdampak," kata Kapolda Irjen Achmad Lutfie di Pekalongan, Kamis.
Dia menjelaskan keberadaan dapur umum akan dipertahankan hingga rob sudah surut.
Baca juga: BMKG: Potensi rob masih terjadi di Pekalongan dan Semarang
Baca juga: Warga terdampak rob di Kota Pekalongan dapat nasi bungkus
"(Keberadaan, red.) dapur umum hingga satu bulan masih kuat. Hanya saja, kita doakan rob (cepat surut, red.) dalam tiga hari, jangan lama-lama," katanya.
Ia berpesan kepada warga terdampak rob yang saat ini berada di tengah pandemi COVID-19 agar terus menjaga kesehatan.
Masyarakat yang memiliki rezeki lebih banyak, terutama para pengusaha, kata dia, membuat sosial banding secara bersama dengan koordinator Wali Kota Pekalongan.
"(Tujuan, red.) ikatan sosial ini untuk menciptakan rasa saling memiliki terhadap problem yaitu adanya rob," katanya.
Pada kesempatan itu, Kapolda Jateng dan Pangdam IV/Diponegoro menyerahkan dua bantuan kepada korban rob, berupa bahan pokok sekitar lima ton dan 50 tikar karena sarana tersebut bisa langsung dimanfaatkan mereka di Slamaran, Kecamatan Pekalongan Utara.
Kapolda Irjen Polisi Achmad Lutfie bersama Pangdam Mayjen TNI Mochamad Effendi juga meninjau dapur umum di Stadion Heogeng Kraton, Kota Pekalongan.
Ia menambahkan Polri dan TNI siap menjalankan kebijakan pemerintah terkait dengan rencana pemberlakuan normal baru di tengah pandemi virus corona jenis baru itu.
Baca juga: Pemkab Pekalongan tawarkan relokasi kepada warga terdampak rob