Solo (ANTARA) - Dinas Perdagangan Kota Surakarta memastikan para pedagang yang terbukti reaktif  COVID-19 telah menjalani karantina mandiri selama 14 hari.

"Dari kegiatan 'rapid test' (tes cepat) di beberapa pasar memang ada yang reaktif. Upaya sekarang ini, setelah hasilnya reaktif, kami diinfokan dari Dinas Kesehatan Kota (DKK) maka kami mendatangi pedagang maupun pelaku pasar yang berkaitan dengan pedagang yang bersangkutan, di antaranya tukang parkir, tukang gendong, maupun pedagang lain," kata Kepala Dinas Perdagangan Kota Surakarta Heru Sunardi di Solo, Rabu.

Ia menyebutkan semuanya yang terbukti reaktif tersebut selama dikarantina tidak boleh beraktivitas dengan orang lain.

"Selain itu kalau mereka kerja di pasar maka kios yang mereka gunakan untuk berjualan harus ditutup, tukang gendong maupun tukang parkir tidak berangkat dulu, tidak beraktivitas dulu," katanya.

Meski demikian, jika pada tindak lanjut tes cepat terbukti hasilnya negatif, mereka diperbolehkan kembali beraktivitas di pasar.

Baca juga: 105 warga Pasar Madusari Wonosobo jalani tes cepat

Baca juga: Antisipasi COVID-19. 106 warga Pasar Sapuran Wonosobo jalani tes cepat

Baca juga: Wali kota ungkap sejumlah klaster baru COVID-19 di Semarang

"Meski belum 14 hari, hasilnya nonreaktif maka (pedagang, red.) boleh jualan lagi. Kalau untuk saat ini kami masih terus aktif melakukan penyemprotan disinfektan, baik di kios maupun pasar," katanya.

Hasil tes cepat beberapa waktu lalu diketahui ada belasan pedagang pasar tradisional yang reaktif, yaitu enam pedagang di Pasar Kadipolo, tiga pedagang di Pasar Legi, lima pedagang di Pasar Gede, dan dua pedagang di Pasar Depok.

"Alhamdulillah, untuk dua pedagang di Pasar Depok ini hasil swab-nya negatif," katanya.

Kegiatan serupa akan dilakukan di beberapa pasar tradisional lain.

Meski demikian, pihaknya berharap dalam waktu dekat tes cepat dapat diprioritaskan di Pasar Notoharjo.

"Karena di pasar ini ada oprokan pagi dan siang," katanya.

Pewarta : Aris Wasita
Editor : D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024