Semarang (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melakukan inspeksi mendadak setelah menerima informasi mengenai adanya kerumunan calon penumpang pesawat terbang di terminal keberangkatan Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang, Selasa, karena dikhawatirkan menambah penyebaran COVID-19.

Saat Ganjar tiba di bandara, puluhan calon penumpang terlihat memadati terminal keberangkatan dan berdesakan untuk antre pengecekan berkas dan persyaratan lainnya.
 
Beberapa di antara calon penumpang bahkan terlihat mengabaikan protokol kesehatan karena duduk berdekatan tanpa jarak.

"Ayo duduk ya jangan berdekatan, semuanya jaga jarak. Ayo semua ditaati, Mas-mas bisa jaga jarak tidak," teriak Ganjar kepada orang-orang yang berkerumun.

Beberapa penumpang yang duduk lesehan di bandara karena keterbatasan kursi langsung berdiri meski belum sadar bahwa yang datang Gubernur Ganjar sehingga belum mau bergeser untuk jaga jarak.

"Petugas keamanan mana, Pak polisi dan Pak tentara sini, itu tolong diatur sekarang. Kalau yang tidak mau jaga jarak dan tetap berkerumun, disuruh pulang saja. Sekarang saya minta tegas, jangan biarkan persiapan protokol kesehatan yang lama kita susun di bandara ini, tidak bisa dijalankan dengan baik," ujar Ganjar kepada petugas keamanan bandara yang berjaga.

Ganjar menyebut tempat duduk yang disiapkan petugas di terminal keberangkatan itu masih kurang sehingga membuat calon penumpang duduk di lantai dengan berkerumun, padahal dibutuhkan waktu minimal dua jam untuk antre proses pengecekan tersebut sebelum terbang.

"Tolong tambah kursinya, ambil saja dari tempat tunggu yang ada di dalam. Atau kalau tidak, itu lantainya digaris-garis supaya penumpang tertib," perintah Ganjar dan langsung dilaksanakan petugas.

Ganjar kemudian juga inspeksi ke ruang tunggu pesawat dan tempat-tempat lain di bandara dan ingin inspeksi ke dalam pesawat untuk melihat standar protokol kesehatan saat penerbangan, namun tidak ada pesawat yang siap untuk berangkat saat itu.

Dalam kesempatan tersebut, Ganjar meminta petugas Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani untuk menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan tidak boleh meremehkan kondisi yang ada.

"Pokoknya Ahmad Yani harus beres, penumpangnya diatur biar tidak berjubel. Saya sengaja ke sini karena dapat kiriman video dari salah satu calon penumpang yang memperlihatkan kerumunan itu. Saya lihat ini bahaya ini, makanya langsung saya sidak hari ini," tegasnya.

Pengelola Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani, katanya, harus melakukan evaluasi agar tidak terjadi kerumunan di terminal keberangkatan saat pengecekan, pembatasan calon penumpang harus dilakukan, dan yang tidak berkepentingan tidak boleh ikut masuk ke bandara.

"Penambahan kursi juga wajib, biar semua duduk dan tidak berkerumun. Kalau bisa ditegasi saja, semua harus duduk tidak boleh berlalulalang biar rapi dan tidak berdesakan," katanya.

Baca juga: Bandara Ahmad Yani perpanjang masa pembatasan perjalanan orang
Baca juga: Erick Thohir apresiasi pembatasan perjalanan di Bandara Semarang

Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024