Solo (ANTARA) - Polres Kota Surakarta telah menyiapkan personelnya untuk menjaga di tempat-tempat pusat keramaian terkait rencana penerapan tatanan baru atau new normal di Solo menghadapi pandemi Covid-19.
Kepala Polresta Surakarta, Komisaris Besar Polisi Andy Rifai, di Solo, Rabu, mengatakan, penerapan normal baru di Solo sudah dirapatkan dengan pemimpin formal setempat dan akan diberlakukan usai masa perpanjangan kejadian luar biasa Covid-19 yang berakhir 7 Juni mendatang.
Baca juga: Polresta Surakarta fokuskan penyekatan pemudik nekat
"Kami berharap mudah-mudahan tidak ada kasus baru Covid-19 di Solo. Sehingga, usaha penerapan new normal seperti kegiatan masyarakat yang diaktifkan kembali seperti perekonomian, tempat ibadah, dan lainnya dengan tetap protokol kesehatan berjalan baik," kata dia.
Menurut dia, beberapa tempat yang akan diaktifkan kembali pada penerapan normal baru antara lain pusat perekonomian, dan tempat ibadah. Polresta Surakarta telah menyiapkan personil guna ditempatkan di lokasi-lokasi pusat perekonomian dan tempat berkumpulnya masyarakat.
Ia berkata, peran Polresta Surakarta dalam penerapan normal baru mendatang antara lain dengan menegakkan dan menertibkan masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan sehingga menularan penyebaran Covid-19 dapat ditekan.
Masyarakat tetap dapat beraktivitas seperti biasa di tengah pandemi Covid-19, tetapi mereka harus menjalankan protokol kesehatan sehingga dapat memutus mata rantau penyebaran virus.
"Kami sedang mendata tempat-tempat pusat perekonomian yang bakal dibuka kembali di Solo. Kami juga memastikan jumlah personil yang bakal diterjunkan," kata dia.
Mereka hingga sekarang terus menekankan pada para anggota untuk tetap mengedukasi masyarakat terkait penerapan protokol kesehatan, di antaranya membiasakan menjaga jarak secara fisik antar manusia, rajin mencuci tangan memakai sabun dan dibasuh air mengalir, serta selalu memakai masker, hingga menghindari kerumunan orang.
"Jika masyarakat sudah waspada dengan menjaga dirinya sendiri, maka pandemi Covid-19 dapat terkendali. Penerapan normal baru tidak langsung mudah dilakukan bagi masyarakat Solo. Hal ini, perlu kesabaran untuk membiasakan diri dengan pola hidup sehat," kata dia.
Kepala Polresta Surakarta, Komisaris Besar Polisi Andy Rifai, di Solo, Rabu, mengatakan, penerapan normal baru di Solo sudah dirapatkan dengan pemimpin formal setempat dan akan diberlakukan usai masa perpanjangan kejadian luar biasa Covid-19 yang berakhir 7 Juni mendatang.
Baca juga: Polresta Surakarta fokuskan penyekatan pemudik nekat
"Kami berharap mudah-mudahan tidak ada kasus baru Covid-19 di Solo. Sehingga, usaha penerapan new normal seperti kegiatan masyarakat yang diaktifkan kembali seperti perekonomian, tempat ibadah, dan lainnya dengan tetap protokol kesehatan berjalan baik," kata dia.
Menurut dia, beberapa tempat yang akan diaktifkan kembali pada penerapan normal baru antara lain pusat perekonomian, dan tempat ibadah. Polresta Surakarta telah menyiapkan personil guna ditempatkan di lokasi-lokasi pusat perekonomian dan tempat berkumpulnya masyarakat.
Ia berkata, peran Polresta Surakarta dalam penerapan normal baru mendatang antara lain dengan menegakkan dan menertibkan masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan sehingga menularan penyebaran Covid-19 dapat ditekan.
Masyarakat tetap dapat beraktivitas seperti biasa di tengah pandemi Covid-19, tetapi mereka harus menjalankan protokol kesehatan sehingga dapat memutus mata rantau penyebaran virus.
"Kami sedang mendata tempat-tempat pusat perekonomian yang bakal dibuka kembali di Solo. Kami juga memastikan jumlah personil yang bakal diterjunkan," kata dia.
Mereka hingga sekarang terus menekankan pada para anggota untuk tetap mengedukasi masyarakat terkait penerapan protokol kesehatan, di antaranya membiasakan menjaga jarak secara fisik antar manusia, rajin mencuci tangan memakai sabun dan dibasuh air mengalir, serta selalu memakai masker, hingga menghindari kerumunan orang.
"Jika masyarakat sudah waspada dengan menjaga dirinya sendiri, maka pandemi Covid-19 dapat terkendali. Penerapan normal baru tidak langsung mudah dilakukan bagi masyarakat Solo. Hal ini, perlu kesabaran untuk membiasakan diri dengan pola hidup sehat," kata dia.