Temanggung (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung melalui petugas Puskesmas yang ada di wilayah tersebut kembali melakukan tes cepat (rapid test) secara massal di pasar tradisional maupun modern guna mengantisipasi penyebaran COVID-19.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung Suparjo di Temanggung, Rabu, mengatakan tes cepat dilaksanakan secara masif bahkan agresif, artinya bukan hanya dari hasil tracing, tetapi juga secara random dilakukan kepada kelompok-kelompok masyarakat yang berisiko.

Ia menjelaskan mereka yang berisiko antara lain karena banyak berjejalan atau berdesak-desakan, seperti di pasar, di toko-toko modern yang jumlah pengunjungnya banyak.

"Kita lakukan rapid test juga pada pelaku perjalanan, ini kita lakukan secara masif tujuannya untuk menemukan sebanyak-banyaknya, kalau bisa semua pasien positif COVID-19 biar tidak berpotensi menularkan kepada yang lain," katanya.

Ia menyebutkan hari ini dilakukan rapid test secara massal di dua pasar tradisional yang bukanya pada pasaran pon, yakni Pasar Selopampang dan Pasar Medono, kemudian di toko-toko swalayan dengan jumlah yang melakukan tes cepat 747 orang dan hasilnya reaktif 112 orang.

"Terhadap 112 orang reaktif ini kita lakukan karantina mandiri, kemudian akan segera dijadwalkan untuk diambil swab guna pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR)," katanya.

Ia menyampaikan beberapa hari sebelum Lebaran pihaknya juga melakukan rapid test terhadap 1.708 orang, yang reaktif 217 orang, tetapi setelah dikonfirmasi dengan pemeriksaan swab hasil PCR-nya ternyata yang positif COVID-19 ada 3 orang.

Suparjo menuturkan tes cepat akan dilanjutkan besok di pasar tradisional, terutama pasar besar yang bukanya setiap hari.

"Hasil tes cepat akan kita informasikan kepada kepala pasar, jadi kepala pasar yang akan memberitahu kepada yang bersangkutan (yang reaktif) untuk dilakukan karantina mandiri, kemudian dijadwalkan untuk pengambilan swab," katanya.

Ia menyebutkan total kasus positif COVID-19 di Kabupaten Temanggung ada 55 orang, meninggal 1 orang, sembuh 24 orang, dan yang masih dirawat di rumah sakit 30 orang.

Suparjo mengatakan dari pengadaan alat rapid test 10.200 unit, sekitar 6.000-an unit sudah didistribusikan ke Puskesmas maupun rumah sakit. Dari 6.000-
an yang sudah didistribusikan belum semua digunakan.

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Mugiyanto
Copyright © ANTARA 2024