Tegal (ANTARA) - Pemerintah Kota Tegal, Jawa Tengah, membatalkan pesta kembang api pada acara penutupan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang direncanakan digelar pada Jumat malam (22/5) sebagai upaya menghindari adanya kerumunan massa.
"Kita sudah mempersiapkan (pesta) kembang api. Namun atas saran Gubernur Jateng Ganjar Pranowo (dibatalkan) karena hal itu akan memancing warga hadir, meski lokasi kembang api di Alun-Alun Tegal akan disterilkan, kecuali peserta apel," kata Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriono di Tegal, Jumat.
Selain itu, kata dia, pembatalan pesta kembang api juga untuk menangkal persepsi Kota Tegal melakukan euforia (perasaan yang berlebihan) di tengah wabah virus Corona.
Baca juga: Semarang perpanjang pembatasan kegiatan masyarakat hingga 7 Juni
Baca juga: Tiga klaster penyebaran baru picu peningkatan COVID-19 di Semarang
Ia mengatakan pada sela apel penutupan PSBB, pemkot akan memberikan piagam penghargaan pada Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19, para tenaga medis yaitu para dokter dan perawat yang selama ini berjuang dan berkorban untuk mengabdikan diri kepada bangsa dan negara.
"Kita akan memberikan apresiasi pada para tenaga medis sebagai garda terdepan dalam menangani penyebaran dan pencegahan COVID-19 di Kota Tegal. Kita juga akan melakukan ungkapan sebagai sujud syukur pada Tuhan Yang Maha Esa yang telah menganugerahkan Kota Tegal sudah (masuk) zona hijau," tuturnya.
Ia mengatakan sebelum acara penutupan PSBB yang akan dilaksanakan pada Jumat malam (22/5), pemkot juga melakukan penyemprotan disinfektan di sejumlah titik seperti ruas jalan, trotoar, pinggir taman, fasilitas umum mulai dari kelurahan-kelurahan hingga kecamatan.
"Intinya, pada jalur-jalur utama akan disemprot dengan menggunakan water canon (kendaraan taktis). Kami juga menyampaikan ucapan terima kasih pada Kapolda Jateng atas dukungannya terhadap warga Kota Tegal," ujarnya.
Dedy Yon Supriono menambahkan meski hanya dua kali menjalani masa PSBB, namun warga Kota Tegal diminta tetap lebih ketat menjaga diri dan menjalankan protokol kesehatan agar daerah ini aman hingga wabah pandemik COVID-19 selesai.
Berdasar laporan di Tim Gugus Tugas Kota Tegal disebutkan jumlah orang dalam pantauan (ODP) sebanyak 241 orang (19 orang masih dipantau), pasien dalam pengawasan 81 orang (64 dinyatakan sembuh, dua orang masih dirawat, dan 15 meninggal), dan positif COVID-19 sebanyak 3 orang (dua pasien dinyatakan sembuh dan satu orang meninggal).
"Kita sudah mempersiapkan (pesta) kembang api. Namun atas saran Gubernur Jateng Ganjar Pranowo (dibatalkan) karena hal itu akan memancing warga hadir, meski lokasi kembang api di Alun-Alun Tegal akan disterilkan, kecuali peserta apel," kata Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriono di Tegal, Jumat.
Selain itu, kata dia, pembatalan pesta kembang api juga untuk menangkal persepsi Kota Tegal melakukan euforia (perasaan yang berlebihan) di tengah wabah virus Corona.
Baca juga: Semarang perpanjang pembatasan kegiatan masyarakat hingga 7 Juni
Baca juga: Tiga klaster penyebaran baru picu peningkatan COVID-19 di Semarang
Ia mengatakan pada sela apel penutupan PSBB, pemkot akan memberikan piagam penghargaan pada Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19, para tenaga medis yaitu para dokter dan perawat yang selama ini berjuang dan berkorban untuk mengabdikan diri kepada bangsa dan negara.
"Kita akan memberikan apresiasi pada para tenaga medis sebagai garda terdepan dalam menangani penyebaran dan pencegahan COVID-19 di Kota Tegal. Kita juga akan melakukan ungkapan sebagai sujud syukur pada Tuhan Yang Maha Esa yang telah menganugerahkan Kota Tegal sudah (masuk) zona hijau," tuturnya.
Ia mengatakan sebelum acara penutupan PSBB yang akan dilaksanakan pada Jumat malam (22/5), pemkot juga melakukan penyemprotan disinfektan di sejumlah titik seperti ruas jalan, trotoar, pinggir taman, fasilitas umum mulai dari kelurahan-kelurahan hingga kecamatan.
"Intinya, pada jalur-jalur utama akan disemprot dengan menggunakan water canon (kendaraan taktis). Kami juga menyampaikan ucapan terima kasih pada Kapolda Jateng atas dukungannya terhadap warga Kota Tegal," ujarnya.
Dedy Yon Supriono menambahkan meski hanya dua kali menjalani masa PSBB, namun warga Kota Tegal diminta tetap lebih ketat menjaga diri dan menjalankan protokol kesehatan agar daerah ini aman hingga wabah pandemik COVID-19 selesai.
Berdasar laporan di Tim Gugus Tugas Kota Tegal disebutkan jumlah orang dalam pantauan (ODP) sebanyak 241 orang (19 orang masih dipantau), pasien dalam pengawasan 81 orang (64 dinyatakan sembuh, dua orang masih dirawat, dan 15 meninggal), dan positif COVID-19 sebanyak 3 orang (dua pasien dinyatakan sembuh dan satu orang meninggal).