Magelang (ANTARA) - Sebanyak 3.737 keluarga penerima manfaat (KPM) Kota Magelang menerima Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) yang disalurkan oleh Dinas Sosial (Dinsos) Kota Magelang, Jawa Tengah.
Kepala Dinsos Kota Magelang Wulandari Wahyuningsih di Magelang, Senin, mengatakan KKS merupakan program penyaluran bantuan sembako kepada masyarakat kurang mampu dari Kementerian Sosial (Kemensos) RI.
Baca juga: Pemkot Magelang bantu logistik dapur umum COVID-19 untuk warga terdampak
KKS berupa simpanan rekening bank yang berguna untuk penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan bantuan barang lainnya melalui Elektronik Warung Gotong Royong (E-Warong) yang tersedia.
"Kegiatan ini adalah program bantuan sembako dari Kemensos, yang mana saat ini nilainya naik dari semula Rp150.000 menjadi Rp 200.000 per bulan per KPM. Penyaluran mulai tanggal 10-13 Mei 2020," kata Wulan.
Para penerima KKS dapat membelanjakannya di 5 E-Warong di Kota Magelang. Adapun jumlah KPM yang menerima tersebut berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (TKS) yang dihimpun Kemensos RI. Mereka masuk data namun selama ini belum menerima program bantuan apapun.
Baca juga: Forpimda Kota Magelang salurkan paket sembako kepada pekerja pada Hari Buruh
"KKS setiap bulan terisi (top up) Rp200.000, kalau dibelanjakan di E-Warong bisa memilih komoditas yang dibutuhkan mulai dari karbohidrat, protein hewani dan protein nabati," katanya.
Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito mengungkapkan KKS merupakan salah satu bentuk kepedulian kepada masyarakat khususnya masyarakat kurang mampu. Bantuan senilai Rp200.000 per bulan selama 9 bulan ini diharapkan bisa meringankan beban masyarakat, apalagi di tengah pandemi COVID-19 saat ini.
"Saya sampaikan selamat kepada penerima, ini bentuk kepedulian pemerintah. Meski sedikit tapi setidaknya bisa meringankan beban masyarakat," kata Sigit.
Ia mengajak seluruh masyarakat untuk bersyukur, sebab di tengah pandemi saat ini kesehatan menjadi sesuatu yang paling penting.
Sigit juga meminta masyarakat tetap patuh pada imbauan pemerintah untuk memutus penyebaran COVID-19.
"Kesehatan saat ini sangat mahal. Tetap patuh imbauan pemerintah, pakai masker, jaga jarak, juga jangan mudik. Kasus COVID-19 di Kota Magelang menunjukkan tren yang baik," katanya. (hms)
Kepala Dinsos Kota Magelang Wulandari Wahyuningsih di Magelang, Senin, mengatakan KKS merupakan program penyaluran bantuan sembako kepada masyarakat kurang mampu dari Kementerian Sosial (Kemensos) RI.
Baca juga: Pemkot Magelang bantu logistik dapur umum COVID-19 untuk warga terdampak
KKS berupa simpanan rekening bank yang berguna untuk penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan bantuan barang lainnya melalui Elektronik Warung Gotong Royong (E-Warong) yang tersedia.
"Kegiatan ini adalah program bantuan sembako dari Kemensos, yang mana saat ini nilainya naik dari semula Rp150.000 menjadi Rp 200.000 per bulan per KPM. Penyaluran mulai tanggal 10-13 Mei 2020," kata Wulan.
Para penerima KKS dapat membelanjakannya di 5 E-Warong di Kota Magelang. Adapun jumlah KPM yang menerima tersebut berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (TKS) yang dihimpun Kemensos RI. Mereka masuk data namun selama ini belum menerima program bantuan apapun.
Baca juga: Forpimda Kota Magelang salurkan paket sembako kepada pekerja pada Hari Buruh
"KKS setiap bulan terisi (top up) Rp200.000, kalau dibelanjakan di E-Warong bisa memilih komoditas yang dibutuhkan mulai dari karbohidrat, protein hewani dan protein nabati," katanya.
Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito mengungkapkan KKS merupakan salah satu bentuk kepedulian kepada masyarakat khususnya masyarakat kurang mampu. Bantuan senilai Rp200.000 per bulan selama 9 bulan ini diharapkan bisa meringankan beban masyarakat, apalagi di tengah pandemi COVID-19 saat ini.
"Saya sampaikan selamat kepada penerima, ini bentuk kepedulian pemerintah. Meski sedikit tapi setidaknya bisa meringankan beban masyarakat," kata Sigit.
Ia mengajak seluruh masyarakat untuk bersyukur, sebab di tengah pandemi saat ini kesehatan menjadi sesuatu yang paling penting.
Sigit juga meminta masyarakat tetap patuh pada imbauan pemerintah untuk memutus penyebaran COVID-19.
"Kesehatan saat ini sangat mahal. Tetap patuh imbauan pemerintah, pakai masker, jaga jarak, juga jangan mudik. Kasus COVID-19 di Kota Magelang menunjukkan tren yang baik," katanya. (hms)