Purbalingga (ANTARA) - Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi meminta para pemudik yang terlanjur tiba di wilayah tersebut untuk mematuhi protokol kesehatan guna mencegah penyebaran COVID-19, salah satunya dengan melakukan isolasi mandiri.

"Kami akan meminta tim gugus tugas tingkat desa dan kecamatan untuk terus memantau di wilayahnya apakah para pemudik telah disiplin melakukan isolasi mandiri," katanya di Purbalingga, Jawa Tengah, Minggu.

Dia mengatakan pemerintah kabupaten telah menyiapkan tempat karantina tingkat kabupaten yang mampu menampung 250 orang.

Rumah karantina tersebut terdiri atas Gedung Korpri yang mampu menampung 100 orang dan Bumi Perkemahan (Buper) Munjulluhur yang mampu menampung 150 orang.

"Kami telah melakukan survei kesiapan rumah karantina tingkat kabupaten tersebut," katanya.

Dia mengatakan tempat karantina Gedung Korpri telah dapat beroperasi mulai pekan depan.

"Saat ini sedang dikerjakan penyelesaian kamar mandi, sedangkan tempat tidur kecil sudah terpasang di dalam gedung utama maupun gedung kedua," katanya.

Baca juga: Bupati Purbalingga minta pemudik disiplin lakukan isolasi mandiri

Dia mengatakan tempat karantina di Gedung Korpri menurut rencana dilengkapi dengan fasilitas televisi, wifi, sarana olahraga, dan tenaga kesehatan termasuk konsumsi yang akan ditanggung oleh pemerintah daerah.

Dia menambahkan tempat karantina ini akan difokuskan bagi pemudik yang dengan kesadaran sendiri meminta dikarantina di luar rumah.

"Pertama-tama akan diarahkan ke tempat karantina di tingkat desa namun jika desanya belum memiliki rumah karantina maka bisa diarahkan ke tempat karantina tingkat kabupaten ini," katanya.

Selain itu, kata dia, tempat karantina juga dipersiapkan bagi pemudik yang tidak disiplin menjalani karantina di rumah.

"Tim gugus tugas tingkat kecamatan dan desa diminta tegas terhadap pemudik yang tidak disiplin melakukan isolasi mandiri di rumah dan masih berkeliaran di luar rumah, bagi pemudik yang tidak disiplin akan diarahkan ke rumah karantina tingkat kabupaten," katanya.

Kepala Dinas Perhubungan Purbalingga Yani Sutrisno menambahkan ada sembilan pintu masuk wilayah Purbalingga yang sering dimanfaatkan oleh kendaraan pemudik.

Di pintu masuk tersebut, Dinas Perhubungan Purbalingga bekerja sama dengan Polres Purbalingga dan Dinas Kesehatan Purbalingga membuat posko-posko untuk memantau dan memeriksa semua penumpang dan kendaraan yang masuk.

"Kita mendirikan pos pantau di pintu masuk Purbalingga, yakni di Karangreja, Kutabawa, Kalitinggar, Bukateja, Jompo, Kedungbenda, Terminal Purbalingga, Terminal Bukateja, dan Terminal Bobotsari.

"Semua pemudik kami periksa kesehatannya, dipasang gelang identitas serta dicatat ke mana tujuan dari para penumpang itu. Hal ini agar dapat ditindaklanjuti oleh wilayah atau desa tujuan untuk selanjutnya dikarantina rumah," katanya.

Selama satu pekan terakhir tercatat ada 2.683 orang yang masuk Purbalingga dengan menggunakan 1.140 kendaraan.

Baca juga: Sejumlah gedung di Purbalingga disiapkan jadi rumah karantina pemudik
Baca juga: Pemerintah desa di Purbalingga diminta siapkan tempat karantina khusus pemudik
 


Pewarta : Wuryanti Puspitasari
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024