Semarang (ANTARA) - BPJS Kesehatan Cabang Semarang bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Semarang bersinergi dalam gerakan 10 ribu masker kain untuk Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) agar masyarakat menggunakan masker ketika keluar rumah, berada di tempat umum, dan ketentuan dari FKTP agar pasien yang hendak melakukan pelayanan kesehatan wajib menggunakan masker.

BPJS Kesehatan Cabang Semarang berpartisipasi memberian bantuan yang dihimpun oleh IDI Kota Semarang bersama asosiasi Faskes Asklin dan PKFI bersama-sama menyiapkan 10 ribu masker untuk didistribusikan kepada FKTP khususnya klinik pratama dan dokter praktek perorangan.

Bantuan masker tersebut diharapkan bisa menjadi solusi bagi masyarakat yang terkendala ketika membutuhkan pelayanan kesehatan hanya karena tidak meggunakan masker.

Baca juga: BPJS Kesehatan tetap lakukan pemeriksaan badan usaha

FKTP mitra BPJS Kesehatan di Kota Semarang tercatat 107 Klinik Pratama, 34 dokter gigi, 69 dokter praktek perorangan, dan 37 Puskesmas yang keseluruhannya tetap memberikan pelayanan selama masa pandemi COVID-19, sehingga bagi masyarakat khususnya di Kota Semarang tidak perlu khawatir terkait akses pelayanan kesehatan yang dilakukan melalui program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).

Masker yang diberikan kepada FKTP diperuntukkan bagi pasien yang datang ke FKTP berupa masker kain agar dapat digunakan kembali, sehingga masker medis bisa diprioritaskan penggunaannya bagi tenaga medis sebagai garda terdepan yang memberikan pelayanan kesehatan.

Penggunaan masker kain ini juga cukup efektif untuk mengurangi tingkat penularan COVJ19 ditambah lagi dengan pola perilaku masyarakat untuk tetap physical distancing.

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Semarang I Gusti Ayu Mirah S menambahkan selain Gerakan 10 ribu masker, BPJS Kesehatan juga telah menghadirkan sistem antrean elektronik sebagai sarana untuk mempermudah peserta JKN-KIS mengakses pelayanan kesehatan melalui aplikasi mobile JKN terutama dalam masa pandemi COVID-19 yang mengedepankan physical distancing, apalagi dengan sistem tersebut peserta dengan mudah mengetahui estimasi waktu pelayanan, sehingga tidak perlu berlama-lama menunggu di FKTP.

“Per tanggal 14 April, FKTP mitra BPJS Kesehatan yang telah terintegrasi dengan sistem antrean elektronik ini sudah mencapai 169 FKTP baik di Kota Semarang maupun Kabupaten Demak, secara bertahap kami akan terus menambah daftar FKTP yang terintegrasi dengan sistem. Mengingat hal ini menjadi salah satu upaya kami dalam mendukung program physical distancing untuk memutus rantai penyebaran COVID-19," kata Ayu Mirah.

Sekretaris IDI Kota Semarang sekaligus anggota Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-Sigid Kirana Lintang Bhirawa berharap dengan adanya gerakan 10 ribu masker tersebut para tenaga medis akan terlindungi serta dapat menolong masyarakat yang hendak berobat dan terkendala ketiadaan masker untuk dirinya.

"Kami juga mengingatkan untuk stay at home, jika memang harus keluar tetap pakai masker dan jaga jarak dan bagi teman teman tenaga medis harus menggunakan APD sesuai dengan rekomendasi Kementerian Kesehatan," tutupnya.

Baca juga: Penjahit disabilitas di Boyolali kebanjiran pesanan masker

Pewarta : Nur Istibsaroh
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024