Boyolali (ANTARA) - Polres Boyolali, Jawa Tengah, meningkatkan patroli untuk menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat di tengah wabah COVID-19.

"Hal tersebut merespons dinamika yang berkembang di masyarakat akhir-akhir ini, dampak wabah COVID-19 yang memengaruhi semua aspek kehidupan masyarakat," kata Kepala Polres Boyolali AKBP Rachmad Nur Hidayat, di Boyolali, Minggu.

Bahkan, kata Kapolres, hal tersebut termasuk di antaranya ramainya informasi di media sosial tentang tindak pidana kriminalitas khususnya pencurian.

Baca juga: Operasi Ketupat Candi digelar, Polres Wonosobo tempatkan personel di 11 pos

"Kami menerima laporan memang ada kasus pencurian, tetapi mayoritas yang beredar di media sosial itu tidak benar atau hoaks," kata Kapolres menegaskan.

Oleh karena itu, Polres Boyolali hingga sekarang terus meningkatkan kegiatan patroli dengan mengerahkan secara maksimal anggotanya untuk mengantisipasi adanya tindak kejahatan di wilayah hukumnya.

Bahkan, kegiatan patroli bukan hanya dilaksanakan oleh anggota Polres Boyolali, tetapi juga sebanyak 19 polsek di wilayah Boyolali.

"Polres Boyolali dengan kekuatan 30 personel patroli dimulai pukul 23.00 WIB di lokasi kompleks perkantoran terpadu dan permukiman penduduk yang terbagi tiga tim patroli. Polsek juga semua bergerak dengan sasaran utama permukiman warga," katanya.

Kapolres menjelaskan patroli dilaksanakan secara dialogis, sekaligus mengimbau masyarakat untuk bijaksana dalam menerima dan mengirim informasi melalui media sosial.

"Kami memantau saat ini sedang ramai beredar di media sosial yang isinya informasi ada tindak pidana pencurian. Pelaku tertangkap dan lain-lain berita yang menghebohkan dan meresahkan masyarakat," katanya.

Menurut dia, berita- berita tersebut sebagian besar tidak benar atau hoaks, sengaja diciptakan oknum untuk memperkeruh situasi di tengah wabah COVID-19.

"Patroli yang kami lakukan merupakan wujud kehadiran negara dalam memberikan jaminan keamanan dan ketenteraman masyarakat. Tujuan patroli selain mencegah kriminalitas, juga memberikan rasa aman dan nyaman terhadap masyarakat terutama akibat informasi-informasi yang tidak benar," katanya.

Baca juga: Majikan penganiaya asisten rumah tangga di Semarang ditahan polisi
Baca juga: Kapolda Jateng minta masyarakat lapor polisi atau tentara kalau ada yang ajak rusuh

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024