Purwokerto (ANTARA) - Wilayah Jawa Tengah bagian selatan berpeluang terjadi hujan lebat akibat adanya gangguan pola angin, kata analis cuaca BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Rendi Krisnawan.

"Kondisi cuaca sejak Senin (20/4) hingga beberapa hari ke depan dipengaruhi gangguan pola angin di wilayah Jawa Tengah terutama bagian selatan atau pesisir selatan," katanya saat dihubungi dari Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa.

Menurut dia, kondisi tersebut mengakibatkan terjadinya perlambatan kecepatan angin di perairan dan Samudra Hindia selatan Jawa Tengah yang berdampak pula terhadap wilayah Jateng bagian selatan.

Selain itu, kata dia, cuaca di Jateng bagian selatan juga dipengaruhi kondisi atmosfer yang cukup labil dan suhu muka laut yang hangat sehingga pertumbuhan awan hujan menjadi lebih banyak terutama di wilayah Samudra Hindia selatan Jawa Tengah maupun Jateng bagian selatan.

Dengan demikian, lanjut dia, di wilayah Jateng bagian selatan berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.

"Bahkan sejak dini hari hingga pagi tadi, hujan dengan intensitas lebat mengguyur beberapa wilayah Jateng bagian selatan khususnya Cilacap dan Banyumas," jelasnya.

Rendi mengatakan peluang terjadinya hujan lebat tersebut diprakirakan masih akan berlangsung hingga dua-tiga hari ke depan.

Terkait dengan hal itu, dia mengimbau masyarakat yang bermukim di daerah rawan banjir dan longsor untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya bencana hidrometeorologi tersebut.

"Kami akan terus memantau kondisi cuaca tersebut. Jika ada perkembangan lebih lanjut, kami akan segera informasikan kepada masyarakat," katanya.

Disinggung mengenai gelombang laut selatan Jateng, Rendi mengatakan secara umum, tinggi gelombang di perairan selatan Jawa Barat, perairan selatan Jawa Tengah, perairan selatan Daerah Istimewa Yogyakarta, Samudra Hindia selatan Jabar, serta Samudra Hindia selatan Jateng-DIY diprakirakan dalam kategori sedang atau berkisar 1,25-2,5 meter.
 

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024