Semarang (ANTARA) - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) dalam mengurangi risiko penularan dan penyebaran COVID–19 terus meningkatkan pelayanan dalam memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi pelanggan dengan menerapkan sistem pembayaran nontunai untuk transaksi GasKu di seluruh SPBG dan MRU.

“Pada tahap awal periode Maret–Mei 2020, Gagas menerapkan 2 sistem pembayaran berupa tunai dan nontunai. Selanjutnya, mulai Juni 2020, pelanggan GasKu di SPBG dan MRU hanya dapat melakukan pembayaran menggunakan.

Baca juga: PGN pastikan pasokan gas rumah tangga di Semarang dan Blora terjaga

Untuk penerapan sistem pembayaran nontunai, Gagas bekerja sama dengan Bank Mandiri melalui _e-money_ dan debit mandiri serta melalui LinkAja.

Penerapan sistem pembayaran nontunai tersebut sekaligus untuk mendukung Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) yang dicanangkan oleh Bank Indonesia.

“Penggunaan transaksi nontunai dirasa tepat untuk menghindari bakteri atau virus di tengah pandemi COVID-19. Pembayaran nontunai dapat mengurangi pemakaian uang kertas yang bisa menjadi perantara bakteri dan virus," katanya.

Rachmat menambahkan penerapan sistem pembayaran nontunai juga akan membuat transaksi menjadi lebih efisien, mudah, dan aman baik bagi konsumen maupun petugas atau operator di SPBG dan MRU.

Untuk harga GasKu Rp 3.100/lsp (liter setara premium) di Jabodetabek dan Rp 4.500/lsp di luar Jabodetabek.

Sejauh ini, PGN telah menyalurkan gas bumi untuk untuk sektor transportasi sebesar 1,3 BBTUD, melalui 12 stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) dan 4 Mobile Refueling Unit (MRU) yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Baca juga: Insiden CPP Gundih, PGN datangkan pasokan gas dari Jatim

Pewarta : Nur Istibsaroh
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024