Purwokerto (ANTARA) - Anggota Komisi IV DPR RI Sunarna optimististis stok pangan nasional masih mencukupi kebutuhan di tengah ancaman terjadinya krisis pangan sebagai dampak dari pandemi COVID-19.

"Pangan ini penting karena memang kita, negara kita setiap tahunnya impor 2 juta ton lebih dari negara lain. Tapi negara lain juga kena dampak dari COVID-19 ini," katanya usai menyerahkan bantuan berupa alat pelindung diri untuk tenaga medis di Puskesmas Purwokerto Barat, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu.

Kendati demikian, dia meyakini ketersediaan pangan secara nasional masih cukup karena ada cadangan sekitar 1,2 juta ton hingga 1,4 juta ton ditambah Bulog yang memiliki cadangan dari tahun 2019 sekitar 200 ribu ton.

"Saya pikir ini cukup sampai bulan Desember yang akan datang. Apalagi panen masyarakat di tahun 2020 juga sangat luar biasa, semoga juga meningkat karena tahun lalu sudah 54 juta ton, semoga tahun ini bisa meningkat," kata dia yang berasal dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Daerah Pemilihan Jawa Tengah VIII (Banyumas dan Cilacap).

Meskipun hanya meningkat 2,4 persen, dia memperkirakan hasil panen petani secara keseluruhan sudah mendekati 60 juta ton gabah kering sehingga cukup sebagai sumbangsih dalam kondisi yang tidak menentu seperti sekarang ini.

Disinggung mengenai pernyataan organisasi pangan dan pertanian dunia (Food and Agriculture Organization/FAO) terkait dengan adanya ancaman krisis pangan, Sunarna mengimbau petani tetap perlu menyimpan sebagian hasil panennya karena pandemi COVID-19 belum dapat dipastikan kapan selesainya.

Baca juga: Legislator PDIP serahkan bantuan APD untuk puskesmas di Banyumas

Bahkan jika diperlukan, kata dia, setiap kabupaten perlu membentuk lumbung padi di masing-masing desanya untuk mengantisipasi terjadinya krisis pangan.

Terkait dengan kondisi yang terjadi saat sekarang, dia mengakui jika sedang terjadi permasalahan pada harga ayam pedaging dan bawang putih yang anjlok.

"Harga bawang putih di saat panen raya seperti sekarang sangat murah. Ayam potong (ayam pedaging, red.) saat sekarang sedang panen, banyak banget di peternak mandiri," jelasnya.

Menurut dia, permasalahan tersebut sudah disampaikan saat rapat dengan Kementerian Pertanian dan nantinya akan dibeli oleh pemerintah untuk diberikan kepada masyarakat sebagai stimulus

Dalam rapat dengan Kementerian Pertanian tersebut, kata dia, diperoleh informasi jika ada anggaran yang besarnya sekitar Rp7 triliun yang akan digeser untuk kegiatan yang bersentuhan langsung dengan seluruh masyarakat.

"Termasuk di mitra kerja saya, di KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan) pun nantinya stimulus bantuan kepada masyarakat lewat Kementerian Sosial untuk memberikan bantuan ikan. Demikian pula dengan ayam juga akan diserap oleh Kementerian, oleh BUMN, yang nantinya akan diberikan kepada masyarakat," jelasnya.

Baca juga: DPR dan pemerintah masih cari solusi terkait pupuk bersubsidi
Baca juga: Pembudi daya ikan di dua daerah ikuti pelatihan maggot

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Sumarwoto
Copyright © ANTARA 2024