Temanggung (ANTARA) - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bersama sejumlah Dirjen Kementan melakukan panen bawang putih di lereng Gunung Sumbing Desa Petarangan, Kledung, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.
Menurut menteri Temanggung merupakan salah satu daerah yang memiliki keistimewaan bagi program pertanian karena daerah ini ada komoditas bawang putih yang dikembangkan secara maksimal.
"Bupati Temanggung dengan kelompok tani dan masyarakat taninya dengan maksimal mengembangkan bawang putih, kurang lebih ada 3.000 hektare dan saya sendiri sudah melihatnya," katanya di Temanggung, Rabu.
Ia menuturkan di Temanggung bukan hanya bawang putih yang dikembangkan, tetapi juga bawang merah, kopi, tembakau, dan cabai.
"Kita berharap pengembangan bawang putih ini menjadi penyangga nasional, tadi kita sudah panen dan hasilnya cukup menggembirakan," katanya.
Baca juga: DPR dorong pemerintah setop impor bawang putih
Mentan menyatakan bawang putih dalam negeri berbeda dengan bawang putih impor, memang agak kecil tetapi aromanya jauh lebih sedap, lebih tajam dibandingkan bawang putih impor.
Oleh karena itu, pihaknya berharap Bupati Temanggung terus mengembangkan komoditas ini.
"Hari ini saya sengaja turun bersama dirjen-dirjen agar bisa melihat persis seperti apa kesiapan-kesiapan kita khususnya dalam pengendaliannya," katanya.
Dirjen Hortikultura Prihasto Setyanto menambahkan Temanggung sangat cocok untuk pengembangan komoditas hortikultura.
"Kita lihat tadi di atas ada bawang putih dan cabai. Ke depan kita dorong terus kabupaten ini untuk mengembangkan bawang putih. Sekarang ini Temanggung menjadi sentra benih nasional untuk bawang putih," katanya.
Baca juga: Harga bawang putih meroket, Pemkot Pekalongan gandeng Bulog gelar operasi pasar
Ia menuturkan pengembangan bawang putih sudah berjalan 3 tahun dan diharapkan sudah mulai ada seleksi supaya hasilnya bisa lebih besar.
"Kalau kita menghasilkan benih ukuran besar-besar insyaallah kita bisa bersaing dengan bawang putih impor," katanya.
Ia menyebutkan kebutuhan bawang putih nasional sekarang sekitar 550.000-580.000 ton dan yang dihasilkan lokal sekitar 80.000 ton.
Selain Temanggung, katanya daerah penyangga bawang putih juga ada di Lombok Timur, Banyuwangi, Malang, dan sekarang juga mulai dikembangkan di Sumatera Utara.
"Kita harapkan dalam 2-3 tahun ke depan mudah-mudahan bawang putih kita bisa menguasai pasar sehingga kita tidak tergantung pada impor," katanya.
Baca juga: Harga bawang putih di Purwokerto turun
Menurut menteri Temanggung merupakan salah satu daerah yang memiliki keistimewaan bagi program pertanian karena daerah ini ada komoditas bawang putih yang dikembangkan secara maksimal.
"Bupati Temanggung dengan kelompok tani dan masyarakat taninya dengan maksimal mengembangkan bawang putih, kurang lebih ada 3.000 hektare dan saya sendiri sudah melihatnya," katanya di Temanggung, Rabu.
Ia menuturkan di Temanggung bukan hanya bawang putih yang dikembangkan, tetapi juga bawang merah, kopi, tembakau, dan cabai.
"Kita berharap pengembangan bawang putih ini menjadi penyangga nasional, tadi kita sudah panen dan hasilnya cukup menggembirakan," katanya.
Baca juga: DPR dorong pemerintah setop impor bawang putih
Mentan menyatakan bawang putih dalam negeri berbeda dengan bawang putih impor, memang agak kecil tetapi aromanya jauh lebih sedap, lebih tajam dibandingkan bawang putih impor.
Oleh karena itu, pihaknya berharap Bupati Temanggung terus mengembangkan komoditas ini.
"Hari ini saya sengaja turun bersama dirjen-dirjen agar bisa melihat persis seperti apa kesiapan-kesiapan kita khususnya dalam pengendaliannya," katanya.
Dirjen Hortikultura Prihasto Setyanto menambahkan Temanggung sangat cocok untuk pengembangan komoditas hortikultura.
"Kita lihat tadi di atas ada bawang putih dan cabai. Ke depan kita dorong terus kabupaten ini untuk mengembangkan bawang putih. Sekarang ini Temanggung menjadi sentra benih nasional untuk bawang putih," katanya.
Baca juga: Harga bawang putih meroket, Pemkot Pekalongan gandeng Bulog gelar operasi pasar
Ia menuturkan pengembangan bawang putih sudah berjalan 3 tahun dan diharapkan sudah mulai ada seleksi supaya hasilnya bisa lebih besar.
"Kalau kita menghasilkan benih ukuran besar-besar insyaallah kita bisa bersaing dengan bawang putih impor," katanya.
Ia menyebutkan kebutuhan bawang putih nasional sekarang sekitar 550.000-580.000 ton dan yang dihasilkan lokal sekitar 80.000 ton.
Selain Temanggung, katanya daerah penyangga bawang putih juga ada di Lombok Timur, Banyuwangi, Malang, dan sekarang juga mulai dikembangkan di Sumatera Utara.
"Kita harapkan dalam 2-3 tahun ke depan mudah-mudahan bawang putih kita bisa menguasai pasar sehingga kita tidak tergantung pada impor," katanya.
Baca juga: Harga bawang putih di Purwokerto turun