Kudus (ANTARA) - Korban tenggelam di Bendungan Logung Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, akhirnya ditemukan meninggal dunia setelah dilakukan pencarian selama dua hari, kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Kudus Bergas Catursasi Penanggungan.

"Korban ditemukan Rabu (8/4) pukul 23.15 WIB sekitar 10 meter dari lokasi awal korban tenggelam di Bedungan Logung di Desa Kandangmas, Kecamatan Dawe, Kudus," ujarnya di Kudus, Kamis.

Ia mengungkapkan korban bernama Sofa (17) asal Desa Kandangmas tenggelam di Bendungan Logung terjadi pada Selasa (7/4) pukul 12.00 WIB.

Baca juga: Pencarian petani Banyumas yang diduga hilang di kebun dilanjutkan

Korban bersama teman-temannya, kata dia, hendak mencari ikan di Bendungan Logung di Desa Kandangmas.

Saat hendak menyeberang ke seberang bendungan dengan berenang sambil membawa peralatan mencari ikan, tiba-tiba korban mengalami kram kaki dan kesulitan bernafas saat sampai di tengah bendungan.

Teman-teman korban sudah berupaya memberikan pertolongan dengan cara menarik tangan korban, namun karena tidak kuat menarik dan lokasinya terlalu dalam korban akhirnya tidak terselamatkan.

Usai mendapatkan informasi tersebut, lanjut dia, tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus bersama tim gabungan, baik dari SAR Jepara, BPBD Pati, TNI/Polri, serta relawan melakukan pencarian di sekitar lokasi kejadian.

Tim pencarian juga sudah berupaya menyisir sejumlah lokasi di kawasan Bendungan Logung, termasuk berupaya membuat pusaran arus dengan cara mengitari sekitar lokasi dengan perahu karet dengan kecepatan tinggi dengan harapan jasad korban akan terangkat ke permukaan.

Pencarian hari kedua atau Rabu (8/4) sore, upaya pencarian dihentikan sementara karena turun hujan.

"Kemudian, pada Rabu (8/4) malamnya sejumlah relawan melanjutkan pencarian dan baru pukul 23.15 WIB korban ditemukan mengambang," ujarnya.

Ia mengimbau masyarakat agar tidak berenang di lokasi Bendungan Logung karena larangan dan memang tidak aman. 

Baca juga: Bermain di Sungai Serayu, seorang santri hilang terseret arus

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024