Solo (ANTARA) - Pemerintah Kota Surakarta membagikan bantuan 40.000 paket sembako kepada warga miskin yang terdampak kejadian luar biasa (KLB) virus corona baru (COVID-19) di Solo, Minggu.
Wali Kota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo di Solo, Minggu, mengatakan pembagian paket sembako dilakukan petugas dengan mengantarkan ke rumah masing-masing warga miskin untuk menghindari kerumunan massa.
"Kami siapkan 40.000 paket sembako untuk didistribusikan kepada warga miskin terdampak COVID-19 di Solo, " katanya.
Paket sembako itu, terdiri atas beras, minyak goreng, gula pasir, teh, kecap, telur, dan mi instan.
Rudyatmo mengharapkan pembagian paket sembako itu meringankan beban warga miskin yang mengalami kesulitan akibat lumpuhnya perekonomian di Solo setelah daerah setempat berstatus KLB COVID-19.
"Kami membagikan paket sembako menggunakan data warga miskin, berdasarkan nama dan alamat yang terdapat di 54 kelurahan di Solo," katanya.
Ia menjelaskan pemberian paket sembako dua kali dengan dipantau petugas sehingga dapat dipastikan tepat sasaran.
Pemkot Surakarta juga berharap, warga yang mampu tidak meminta bantuan paket sembako.
Namun, pihaknya mengajak warga mampu di Solo tergerak harinya dengan menyisihkan sebagian hartanya untuk membantu warga miskin terdampak pandemi COVID-19.
Sekretaris Daerah Pemkot Surakarta yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surakarta Ahyani mengatakan total dana yang dikeluarkan pemkot untuk pengadaan 40.000 paket sembako Rp10 miliar bersumber APBD 2020.
"Hal itu, hasil rasionalisasi anggaran sejumlah kegiatan yang ada di organisasi perangkat daerah (OPD) di Pemkot Surakarta," kata dia.
Setiap paket sembako senilai sekitar Rp250 ribu, sedangkan sasarannya 40.000 keluarga di Solo, sehingga totalnya Rp10 miliar.
Wali Kota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo di Solo, Minggu, mengatakan pembagian paket sembako dilakukan petugas dengan mengantarkan ke rumah masing-masing warga miskin untuk menghindari kerumunan massa.
"Kami siapkan 40.000 paket sembako untuk didistribusikan kepada warga miskin terdampak COVID-19 di Solo, " katanya.
Paket sembako itu, terdiri atas beras, minyak goreng, gula pasir, teh, kecap, telur, dan mi instan.
Rudyatmo mengharapkan pembagian paket sembako itu meringankan beban warga miskin yang mengalami kesulitan akibat lumpuhnya perekonomian di Solo setelah daerah setempat berstatus KLB COVID-19.
"Kami membagikan paket sembako menggunakan data warga miskin, berdasarkan nama dan alamat yang terdapat di 54 kelurahan di Solo," katanya.
Ia menjelaskan pemberian paket sembako dua kali dengan dipantau petugas sehingga dapat dipastikan tepat sasaran.
Pemkot Surakarta juga berharap, warga yang mampu tidak meminta bantuan paket sembako.
Namun, pihaknya mengajak warga mampu di Solo tergerak harinya dengan menyisihkan sebagian hartanya untuk membantu warga miskin terdampak pandemi COVID-19.
Sekretaris Daerah Pemkot Surakarta yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surakarta Ahyani mengatakan total dana yang dikeluarkan pemkot untuk pengadaan 40.000 paket sembako Rp10 miliar bersumber APBD 2020.
"Hal itu, hasil rasionalisasi anggaran sejumlah kegiatan yang ada di organisasi perangkat daerah (OPD) di Pemkot Surakarta," kata dia.
Setiap paket sembako senilai sekitar Rp250 ribu, sedangkan sasarannya 40.000 keluarga di Solo, sehingga totalnya Rp10 miliar.