Magelang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah telah melakukan tes cepat sebagai penyaringan awal untuk mendeteksi antibodi terkait dengan penanganan pandemi COVID-19 kepada 140 orang dalam pemantauan (ODP).
"Pada tahap pertama, pemeriksaan 'rapid test' (tes cepat) ini sudah kita lakukan sebanyak 140, yang disebar di 29 puskesmas yang ada di Kabupaten Magelang, dengan hasil ada yang positif," kata Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang dr Oktora Kunto Edy dalam keterangan tertulis di Magelang, Jumat.
Namun, katanya, hasil tes cepat itu belum bisa mencerminkan bahwa yang bersangkutan terjangkit COVID-19 karena masih harus dikonfirmasi dengan pemeriksaan lanjutan, yaitu pemeriksaan swab.
Pemkab Magelang telah menerima 150 alat tes cepat dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan baru digunakan 140 unit.
Hasil pemeriksaan tes cepat tersebut menghasilkan data empat orang positif, 110 negatif, masih menunggu 26 orang.
Baca juga: Hasil tes cepat COVID-19, sembilan wartawan di Pati dinyatakan negatif
Ia mengatakan ketersediaan unit tes cepat di daerah itu masih terbatas. Pemkab Magelang masih harus menunggu kedatangan alat tes cepat gelombang kedua dari Pemprov Jateng.
"Kita sudah mengajukan 'rapid test' lagi untuk menindaklanjuti 'rapid test' gelombang pertama," katanya.
Oktora menuturkan tes cepat untuk ODP menjadi prioritas karena keterbatasan unit dalam penanganan pandemi virus corona jenis baru itu di daerah setempat.
"Kita utamakan yang kontak erat dulu yang kemungkinan besar sudah tertular, seperti lansia dan memiliki penyakit berat lainnya," katanya.
Baca juga: Ganjar prioritaskan ODP jalani rapid test
Baca juga: 10.000 "rapid test" COVID-19 disiapkan Pemkot Semarang
"Pada tahap pertama, pemeriksaan 'rapid test' (tes cepat) ini sudah kita lakukan sebanyak 140, yang disebar di 29 puskesmas yang ada di Kabupaten Magelang, dengan hasil ada yang positif," kata Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang dr Oktora Kunto Edy dalam keterangan tertulis di Magelang, Jumat.
Namun, katanya, hasil tes cepat itu belum bisa mencerminkan bahwa yang bersangkutan terjangkit COVID-19 karena masih harus dikonfirmasi dengan pemeriksaan lanjutan, yaitu pemeriksaan swab.
Pemkab Magelang telah menerima 150 alat tes cepat dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan baru digunakan 140 unit.
Hasil pemeriksaan tes cepat tersebut menghasilkan data empat orang positif, 110 negatif, masih menunggu 26 orang.
Baca juga: Hasil tes cepat COVID-19, sembilan wartawan di Pati dinyatakan negatif
Ia mengatakan ketersediaan unit tes cepat di daerah itu masih terbatas. Pemkab Magelang masih harus menunggu kedatangan alat tes cepat gelombang kedua dari Pemprov Jateng.
"Kita sudah mengajukan 'rapid test' lagi untuk menindaklanjuti 'rapid test' gelombang pertama," katanya.
Oktora menuturkan tes cepat untuk ODP menjadi prioritas karena keterbatasan unit dalam penanganan pandemi virus corona jenis baru itu di daerah setempat.
"Kita utamakan yang kontak erat dulu yang kemungkinan besar sudah tertular, seperti lansia dan memiliki penyakit berat lainnya," katanya.
Baca juga: Ganjar prioritaskan ODP jalani rapid test
Baca juga: 10.000 "rapid test" COVID-19 disiapkan Pemkot Semarang