Batang (ANTARA) - Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Batang, Jawa Tengah, menargetkan mampu menyumbang pendapatan asli daerah sebesar Rp5,5 miliar atau naik dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp5 miliar.

"Alkhamdulillah target PAD yang ditetapkan sebesar Rp5 miliar bisa tercapai Rp5,6 miliar. Namun, untuk target PAD 2020 bisa tercapai meski saat ini masih terjadi wabah virus corona," kata Direktur PDAM Kabupaten Batang Yulianto di Batang, Kamis.

Namun hal yang terpenting selain pencapaian target, kata dia, adalah berusaha mengantisipasi adanya protes para pelanggan dengan menjaga kualitas, kuantitas, dan kontinyu pada para pelanggan meski kondisi fasilitas penyambungan air masih ada masalah.

"Kita masih mencari penyebab troubel (masalah) penyambungan air yang berada di atas (sumber air). Semoga masalah itu secepatnya dapat diatasi," katanya.

Menurut dia, pemerintah daerah (pemda) tidak menghendaki adanya penundaan permintaan penyambungan air baru dari warga meski ketersediaan kapasitas air terbatas yang bisa memungkinkan terjadinya gangguan pelayanan.

"Intinya, (Perintah Bupati Batang, red.) kita tidak boleh menghentikan (stop) pada pelanggan baru," katanya.

Ia menyebutkan saat ini, PDAM memiliki sumber mata air terdiri atas mata air Bismo, instalasi pengolah air (IPA) di Brayo, Kecamatan Wonotunggal, dan sejumlah sumur cadangan.

"Dengan kapasistas debit air sekitar 650 liter per detik, kita harus memunuhi kebutuhan 48 ribu pelanggan. Kendati demikian, kami optimistis target PAD sebesar Rp5,6 miliar dapat terlampaui," katanya.

Ia menambahkan misi PDAM adalah memberikan pelayanan dan kepuasan, serta kecintaan pada para pelanggan.

Pewarta : Kutnadi
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024