Batang (ANTARA) - Pasangan suami-istri yang berprofesi sebagai dokter spesialis di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, diindikasikan terserang virus corona penyebab COViD-19 berdasarkan hasil pemeriksaan menggunakan alat deteksi cepat.
"Dua pasien ini sempat dirawat di rumah sakit swasta di Batang dan hasil rapid test-nya positif. Saat ini, pasien tersebut sudah dibawa ke RSUP Kariadi Semarang," kata kata Bupati Batang Wihaji usai rapat koordinasi Forkompinda di Batang, Kamis siang.
Bupati mengatakan kedua pasien tersebut akan menjalani pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui apakah mereka positif terserang COVID-19.
Baca juga: Guru Besar UGM prediksi pandemi COVID-19 berakhir Mei 2020
Ia menjelaskan bahwa kedua pasien itu sebelumnya menjalani perawatan selama tiga hari di satu rumah sakit swasta. Keduanya berstatus pasien dalam pengawasan (PDP), orang yang datang dari daerah penularan dan menunjukkan gejala sakit serupa COVID-19.
"Dokter tersebut bekerja di rumah sakit itu. Selain itu, dari hasil tracking (pelacakan) juga diketahui ada beberapa orang yang sempat menengok pasien tersebut," katanya, menambahkan, kedua pasien sebelum sakit melakukan perjalanan ke Jakarta.
Ia mengatakan bahwa rekan dokter yang sempat menjenguk pasien itu sudah dirumahkan dan masuk dalam daftar orang dalam pantauan (ODP).
Baca juga: 645 pasien positif COVID-19 di Malaysia sembuh
Baca juga: 74 negara terlibat dalam upaya menemukan obat COVID-19
"Dua pasien ini sempat dirawat di rumah sakit swasta di Batang dan hasil rapid test-nya positif. Saat ini, pasien tersebut sudah dibawa ke RSUP Kariadi Semarang," kata kata Bupati Batang Wihaji usai rapat koordinasi Forkompinda di Batang, Kamis siang.
Bupati mengatakan kedua pasien tersebut akan menjalani pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui apakah mereka positif terserang COVID-19.
Baca juga: Guru Besar UGM prediksi pandemi COVID-19 berakhir Mei 2020
Ia menjelaskan bahwa kedua pasien itu sebelumnya menjalani perawatan selama tiga hari di satu rumah sakit swasta. Keduanya berstatus pasien dalam pengawasan (PDP), orang yang datang dari daerah penularan dan menunjukkan gejala sakit serupa COVID-19.
"Dokter tersebut bekerja di rumah sakit itu. Selain itu, dari hasil tracking (pelacakan) juga diketahui ada beberapa orang yang sempat menengok pasien tersebut," katanya, menambahkan, kedua pasien sebelum sakit melakukan perjalanan ke Jakarta.
Ia mengatakan bahwa rekan dokter yang sempat menjenguk pasien itu sudah dirumahkan dan masuk dalam daftar orang dalam pantauan (ODP).
Baca juga: 645 pasien positif COVID-19 di Malaysia sembuh
Baca juga: 74 negara terlibat dalam upaya menemukan obat COVID-19