Solo (ANTARA) - Sejumlah bahan pangan yang mengalami penurunan harga berkontribusi pada terkendalinya laju inflasi Kota Surakarta di Maret 2020 sebesar 0,01 persen.

"Beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga di antaranya bawang putih, cabai merah, air kemasan, daging ayam ras, cabai rawit, minyak goreng, dan tomat," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Surakarta Totok Tavirijanto di Solo, Rabu.

Ia mengatakan penurunan harga bahan pangan ini menyumbang kontribusi kepada kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang mengalami penurunan harga 0,33 persen. Kelompok lain yang juga mengalami penurunan harga diantaranya kelompok rekreasi, olah raga, dan budaya 0,08 persen.

Meski demikian, terdapat beberapa kelompok yang mengalami kenaikan harga, di antaranya kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga naik 0,15 persen.

"Kalau dari sisi komoditas yang mengalami kenaikan harga sehingga memberikan sumbangan deflasi di antaranya gula pasir, bawang merah, dan telur ayam ras," katanya.

Totok menambahkan, jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya, inflasi kali ini mengalami penurunan, karena tingkat inflasi pada Maret 2019 tercatat 0,20 persen.

Dengan pencapaian ini, maka laju inflasi tahun kalender Januari-Maret 2020 tercatat 0,55 persen. Laju inflasi dari tahun ke tahun (yoy) juga tercatat 2,24 persen. 

Sementara itu, dari enam kota di Provinsi Jawa Tengah yang dihitung angka inflasinya, tercatat lima kota mengalami inflasi pada Maret 2020.

BPS mencatat inflasi tertinggi terjadi di Cilacap sebesar 0,06 persen, diikuti Purwokerto 0,05 persen, Kudus 0,04 persen, Semarang 0,02 persen, dan Surakarta 0,01 persen.

"Sedangkan kota Tegal mengalami deflasi sebesar 0,02 persen," katanya.

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024