Jakarta (ANTARA) - Bernie Ecclestone tak yakin Formula 1 musim ini bisa berjalan di tengah pandemi virus corona yang tak seorang pun tahu kapan mereda.
Jika ia masih menjadi orang nomor satu di F1, maka ia pun akan menyatakan dengan tegas jika tahun ini tak akan ada balapan F1 karena krisis kesehatan global itu.
"Hari ini apa yang akan saya lakukan? Saya akan bilang jika kita sudahi pembicaraan untuk menggelar balapan tahun ini," kata Ecclestone dalam wawancara bersama Reuters yang dikutip di Jakarta, Sabtu.
"Itu satu-satunya hal teraman yang bisa kalian lakukan untuk semua orang jadi jangan lah membuat rencana yang konyol yang kemungkinan tak akan bisa terlaksana," kata Bernie yang sedang berada di peternakannya di Brazil dalam suasana lockdown yang diterapkan negara tersebut.
Baca juga: Formula 1 pertimbangkan sejumlah opsi untuk selamatkan musim 2020
Multi-miliarder Inggris berusia 89 tahun itu juga memperkirakan grand prix di kampung halamannya di Silverstone pada Juli nanti juga mustahil digelar.
Mantan supremo F1, julukan yang diberikan media Inggris, itu mengaku lebih memilih menghapus kalender F1 2020 saat ini agar para tim bisa fokus ke musim 2021.
"Itu yang mereka lakukan dengan Olimpiade. Sayang sebenarnya, tapi memang ini adanya," kata Ecclestone.
Baca juga: CEO Formula 1 bicara soal kapan musim balapan 2020 bisa dimulai
Sementara itu CEO Formula 1 Chase Carey berharap bisa menggelar musim ini dengan jumlah balapan yang dikurang dari 22 menjadi 15 atau 18 seri.
"Saya akan sangat, sangat terkejut jika mereka bisa melakukan itu," kata Ecclestone.
"Saya harap mereka bisa. Saya harap benar-benar mereka bisa. Mereka bisa menggelar tiga atau empat balapan di awal tahun depan dan tetap memasukkannya di kejuaraan 2020.
Masalahnya adalah balapan itu mau digelar di mana sehingga tim bersedia datang dan juga promotor ingin melangsungkannya.
"Masalah besarnya adalah mencari promotor yang mau menjalankan balapan."
Baca juga: Grand Prix Australia resmi dibatalkan
Baca juga: Imbas pandemi COVID-19, Monako batalkan GP F1
Seri pembuka Grand Prix Australia, kemudian Monako telah dibatalkan, berikut enam balapan lainnya, Bahrain, Vietnam, China, Belanda, Spanyol dan Azerbaijan, yang harus ditunda karena wabah virus corona.
Selain delapan balapan di awal musim tadi, seri-seri selanjutnya juga terancam ditunda mengingat Kanada, Prancis dan Austria juga sedang berperang dengan penyakit virus corona itu.
Sedangkan Inggris, yang akan menggelar grand prix di Silverstone pada 19 Juli, menangguhkan semua kompetisi balap di negara itu hingga akhir Juni.
Baca juga: Formula 1 tunda lagi tiga grand prix
Baca juga: Grand Prix F1 Azerbaijan resmi ditunda
Menjadi bos F1 sejak akhir tahun 1970-an sebelum digantikan Carey pada 2017, Ecclestone memiliki segudang pengalaman dalam mengelola rombongan "sirkus jet darat" itu.
Eccclestone mengawali kariernya sebagai pebalap pada tahun 1950-an hingga memiliki timnya sendiri sebelum membawa F1 menjadi bisnis senilai satu miliar dolar AS, yang kini hak komersialnya dipegang Liberty Media
"Akan menjadi kesempatan bagus bagi Liberty untuk memegang kendali penuh semuanya, mengambil alih dari semua promotor dan memotong biaya-biaya yang langsung dibebankan ke tim, jadi mereka akan butuh sekitar 70 orang ketimbang 700," kata Ecclestone.
Baca juga: Anggota tim McLaren pulang pekan ini setelah karantina di Melbourne
Baca juga: Sejumlah tim F1 bantu produksi alat kesehatan untuk perangi COVID-19
Jika ia masih menjadi orang nomor satu di F1, maka ia pun akan menyatakan dengan tegas jika tahun ini tak akan ada balapan F1 karena krisis kesehatan global itu.
"Hari ini apa yang akan saya lakukan? Saya akan bilang jika kita sudahi pembicaraan untuk menggelar balapan tahun ini," kata Ecclestone dalam wawancara bersama Reuters yang dikutip di Jakarta, Sabtu.
"Itu satu-satunya hal teraman yang bisa kalian lakukan untuk semua orang jadi jangan lah membuat rencana yang konyol yang kemungkinan tak akan bisa terlaksana," kata Bernie yang sedang berada di peternakannya di Brazil dalam suasana lockdown yang diterapkan negara tersebut.
Baca juga: Formula 1 pertimbangkan sejumlah opsi untuk selamatkan musim 2020
Multi-miliarder Inggris berusia 89 tahun itu juga memperkirakan grand prix di kampung halamannya di Silverstone pada Juli nanti juga mustahil digelar.
Mantan supremo F1, julukan yang diberikan media Inggris, itu mengaku lebih memilih menghapus kalender F1 2020 saat ini agar para tim bisa fokus ke musim 2021.
"Itu yang mereka lakukan dengan Olimpiade. Sayang sebenarnya, tapi memang ini adanya," kata Ecclestone.
Baca juga: CEO Formula 1 bicara soal kapan musim balapan 2020 bisa dimulai
Sementara itu CEO Formula 1 Chase Carey berharap bisa menggelar musim ini dengan jumlah balapan yang dikurang dari 22 menjadi 15 atau 18 seri.
"Saya akan sangat, sangat terkejut jika mereka bisa melakukan itu," kata Ecclestone.
"Saya harap mereka bisa. Saya harap benar-benar mereka bisa. Mereka bisa menggelar tiga atau empat balapan di awal tahun depan dan tetap memasukkannya di kejuaraan 2020.
Masalahnya adalah balapan itu mau digelar di mana sehingga tim bersedia datang dan juga promotor ingin melangsungkannya.
"Masalah besarnya adalah mencari promotor yang mau menjalankan balapan."
Baca juga: Grand Prix Australia resmi dibatalkan
Baca juga: Imbas pandemi COVID-19, Monako batalkan GP F1
Seri pembuka Grand Prix Australia, kemudian Monako telah dibatalkan, berikut enam balapan lainnya, Bahrain, Vietnam, China, Belanda, Spanyol dan Azerbaijan, yang harus ditunda karena wabah virus corona.
Selain delapan balapan di awal musim tadi, seri-seri selanjutnya juga terancam ditunda mengingat Kanada, Prancis dan Austria juga sedang berperang dengan penyakit virus corona itu.
Sedangkan Inggris, yang akan menggelar grand prix di Silverstone pada 19 Juli, menangguhkan semua kompetisi balap di negara itu hingga akhir Juni.
Baca juga: Formula 1 tunda lagi tiga grand prix
Baca juga: Grand Prix F1 Azerbaijan resmi ditunda
Menjadi bos F1 sejak akhir tahun 1970-an sebelum digantikan Carey pada 2017, Ecclestone memiliki segudang pengalaman dalam mengelola rombongan "sirkus jet darat" itu.
Eccclestone mengawali kariernya sebagai pebalap pada tahun 1950-an hingga memiliki timnya sendiri sebelum membawa F1 menjadi bisnis senilai satu miliar dolar AS, yang kini hak komersialnya dipegang Liberty Media
"Akan menjadi kesempatan bagus bagi Liberty untuk memegang kendali penuh semuanya, mengambil alih dari semua promotor dan memotong biaya-biaya yang langsung dibebankan ke tim, jadi mereka akan butuh sekitar 70 orang ketimbang 700," kata Ecclestone.
Baca juga: Anggota tim McLaren pulang pekan ini setelah karantina di Melbourne
Baca juga: Sejumlah tim F1 bantu produksi alat kesehatan untuk perangi COVID-19