Semarang (ANTARA) - Jumlah pasien yang positif terinfeksi virus Corona jenis baru (COVID-19) di Provinsi Jawa Tengah bertambah dua kali lipat dibandingkan kemarin.

"Jumlah pasien positif COVID-19 di Jateng dari sebelumnya 19 orang sekarang menjadi 38 orang," kata Gubernur Ganjar Pranowo di Semarang, Rabu.

Ke-19 pasien baru yang positif COVID-19 tersebut dirawat di RSUD dr. Moewardi Surakarta 1 orang, RSUP dr. Kariadi Semarang 2 orang, RSUD Wongsonegoro Semarang 4 orang, RSUD Goeteng Purbalingga 3 orang.

Baca juga: Positif COVID-19 di Indonesia jadi 790 kasus, 58 meninggal

Lalu RSUD Cilacap 1 orang, RSUD Banyumas 3 orang, RS Kardinah Tegal 1 orang, RSUD Soediran Wonogiri 1 orang, RS Sudjono Magelang 2 orang, dan RSUD Setjonegoro Wonosobo 1 orang.
 
Berdasarkan data hingga Rabu (25/3), total di Jawa Tengah saat ini pasien yang positif COVID-19 berjumlah 38 orang dengan rincian pasien yang dirawat 34 orang, dan empat telah meninggal dunia, sedangkan orang dalam pemantauan (ODP) berjumlah 2.858 orang, dan pasien dalam pengawasan (PDP) berjumlah 257 orang.

Menurut Ganjar, penambahan pasien positif COVID-19 yang sangat signifikan ini harus menjadi perhatian serius semua pihak, termasuk masyarakat harus semakin waspada dan mengikuti imbauan pemerintah untuk berdiam di rumah.

Orang nomor satu di Jateng itu secara khusus meminta kepala daerah di 35 kabupaten/kota untuk memperketat pengawasan di wilayahnya masing-masing.

"Jangan menyepelekan, jangan merasa kuat dan
sehat, lalu berbuat semau sendiri tanpa mengindahkan imbauan pemerintah. Boleh jadi anda kuat, anda sehat, atau imun anda bagus sehingga meskipun tertular anda tidak merasakan gejala sakit, tapi ketahuilah anda tetap bisa menularkan virus ini pada orang tua, isteri, suami, dan anak-anakmu," katanya.

Terkait dengan antisipasi penyebaran COVID-19 di Jateng, Ganjar juga mencermati pergerakan warga perantauan asal provinsi setempat yang mempercepat mudik ke kampung halaman.

Dirinya menyebut telah ada 80 unit bus membawa 1.776 penumpang dari Jakarta ke Jepara.

Selain itu, juga terjadi peningkatan penumpang dari Jabodetabek yang turun di terminal-terminal di Jateng misalnya pada 22 Maret 2020 di Terminal Bulupitu Purwokerto tercatat 2.323 penumpang turun dan di Terminal Giri Adipura Wonogiri ada 2.625 penumpang.

Situasi yang sama juga terjadi di Terminal Cepu, Pemalang, Kebumen, Wonosobo, dan Cilacap.

Oleh karena itu, Ganjar meminta para bupati dan wali kota lebih tegas dan ketat dalam menerapkan protokol kesehatan.

"Data setiap perantau yang pulang, cek kesehatannya, dan pantau terus. Protokol yang sama juga harus diterapkan di level desa, bahkan RT dan RW," katanya.

Para kepala daerah juga dipersilakan jika memang harus menutup tempat-tempat yang berpotensi menciptakan kerumunan seperti alun-alun, objek wisata, pantai dan sebagainya, termasuk melarang setiap bentuk aktifitas massal seperti peribadatan dan resepsi pernikahan.

"Sekarang ini sudah terlalu banyak korban jatuh, bahkan tidak sedikit tenaga medis yang berguguran. Karena itu, sayangi dirimu, sayangi keluargamu, bersama kita patuhi imbauan pemerintah, agar tidak semakin banyak air mata tertumpah. Semoga 'pageblug' ini segera bisa kita lalui," ujarnya.*

Baca juga: Bupati: Dua PDP di RSUD Banyumas positif COVID-19
Baca juga: New York alami lonjakan luar biasa kasus corona

Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024