WHO: Wuhan beri harapan COVID-19 dapat ditanggulangi

Minggu, 22 Maret 2020 5:58 WIB

Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Ghebreyesus pada Jumat (20/3) mengatakan tidak adanya kasus baru positif COVID-19 di pusat penyebaran virus Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China, memberi harapan krisis kesehatan itu dapat berakhir.

"Tiap nyawa yang hilang adalah tragedi, tetapi itu juga jadi motivasi untuk bekerja keras menghentikan penularan virus. Kita juga harus merayakan keberhasilan yang telah dicapai. Wuhan, kemarin, melaporkan tidak ada kasus baru sejak virus mulai mewabah (pada akhir tahun lalu, red)," kata Ghebreyesus lewat pidatonya yang disiarkan laman resmi WHO, sebagaimana dipantau pada Sabtu.

"Wuhan jadi harapan bagi dunia, situasi terburuk dapat berakhir," tambah dia.

Menurut Ghebreyesus, harapan itu perlu diiringi dengan kerja keras seluruh pemangku kepentingan. "WHO saat ini telah menghubungi produsen (perlengkapan alat medis) dari China dan mereka telah sepakat untuk membantu kami. Misi kami adalah memastikan persediaan tidak habis, tentunya dengan dukungan dari mitra, pemerintah, dan sektor swasta," terang dia.

Direktur jenderal WHO itu juga menyampaikan apresiasinya kepada pendiri Alibaba, Jack Ma dan pebisnis asal Nigeria Aliko Dangote yang berinisiatif membantu masyarakat serta pemangku kepentingan dalam menyediakan kebutuhan sanitasi dan medis.

Baca juga: WHO: Dunia harus bertindak cepat membendung virus corona
Baca juga: WHO umumkan merebaknya virus corona sebagai darurat internasional


"Kami juga ingin berterima kasih kepada Kuwait atas kontribusinya senilai 40 juta dolar AS," kata Ghebreyesus seraya menjelaskan sumbangan itu akan digunakan untuk mendanai tim tanggap WHO membantu banyak negara menanggulangi COVID-19.

Sejak Kamis (19/3), otoritas di Kota Wuhan melaporkan tidak ada kasus positif baru COVID-19 sejak virus mulai mewabah di wilayah itu pada akhir tahun lalu. Bahkan pada Jumat (20/3), otoritas terkait juga tidak menemukan kasus baru positif COVID-19 di Wuhan.

Walaupun demikian, Pemerintah China justru mengamati ada peningkatan kasus positif COVID-19 dari penularan luar negeri (imported case). Komisi Kesehatan Nasional China, pada Rabu (18/3), melaporkan 34 kasus baru penularan COVID-19, naik dua kali lipat dari 13 kasus pada hari sebelumnya.

Sementara itu, Worldometers, yang memperoleh data dari laman resmi negara-negara dan WHO, mencatat per hari ini (21/3) jumlah pasien positif COVID-19 mencapai 286.664 jiwa dan 11.888 di antaranya meninggal dunia, sementara 93.598 pasien lainnya dinyatakan pulih.

Baca juga: WHO: Mempersiapkan sistem rujukan COVID-19 sangat penting
Baca juga: Jangan lupakan fundamental penanganan melawan COVID-19


 


Pewarta : Genta Tenri Mawangi
Editor : Mugiyanto
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Unsoed raih terbaik kedua penyelenggaraan SAKIP

03 May 2024 16:04 Wib

FPIK-Pascasarjana Unsoed jalin kerja sama dengan dua universitas di Korea Selatan

17 April 2024 15:00 Wib

Polri gelar rakor lintas sektor persiapan Operasi Ketupat 2024

25 March 2024 9:45 Wib

MAJT dan Konsul Jenderal China bahas lanjutan dan perluasan kerja sama

21 March 2024 12:07 Wib

Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto kukuhkan tiga profesor baru

22 December 2023 12:30 Wib
Terpopuler

Anggota dewan terpilih wajib mundur saat maju pilkada

PERISTIWA - 16 May 2024 1:04 Wib

Harga emas Antam stabil

EKONOMI - 13 May 2024 9:44 Wib

Pj Gubernur Jateng ajak Pepabri sukseskan Pilkada 2024

PERISTIWA - 15 May 2024 8:36 Wib

173 pebulu tangkis siap berlaga dalam Olimpiade Paris 2024

NASIONAL - 13 May 2024 9:46 Wib

Disnakkan Boyolali undang peguyuban peternak jelang Idul Adha

PERISTIWA - 15 May 2024 8:37 Wib