Semarang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus meningkatkan upaya pencegahan penularan COVID-19, termasuk memastikan rumah sakit siap menangani kasus penyakit yang terjadi akibat infeksi virus corona baru tersebut.
"Kami sekuat tenaga melakukan pencegahan agar virus corona tidak menjangkiti masyarakat Jateng, berbagai ikhtiar telah dilakukan, termasuk memastikan kesiapan rumah sakit di Jateng untuk menangani kasus itu," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Kamis, saat meninjau RSUD Tugurejo Semarang.
Ganjar menyatakan bahwa sampai saat ini belum ada kasus yang dikonfirmasi sebagai COVID-19 di Jawa Tengah. Beberapa pasien yang sebelumnya menjalani perawatan di rumah sakit karena diduga terserang virus corona sudah dinyatakan sembuh dan kembali ke rumah masing-masing.
Baca juga: Jokowi makin sering minum jamu untuk cegah virus corona
"Belum ada yang positif, sampai hari ini saya pantau, belum ada. Kadinkes saya setiap hari lapor perkembangannya, bahkan pasien yang sebelumnya dirawat di RSUP Kariadi, sekarang sudah pada pulang, hari ini dilaporkan ada satu pasien yang masuk karena batuk pilek," ujarnya.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah menunjuk 13 rumah sakit sebagai rujukan penanganan pasien COVID-19.
Ganjar memastikan semua rumah sakit yang ditunjuk telah memenuhi standar sebagai rumah sakit rujukan, termasuk memiliki ruang isolasi, peralatan kesehatan, serta tenaga medis pendukung penanganan pasien COVID-19.
Pemerintah Provinsi, menurut dia, juga berusaha menjamin ketersediaan perlengkapan seperti masker dan alat pelindung diri bagi petugas kesehatan yang bertugas menangani kasus COVID-19.
"Sudah kita cari di mana pabriknya agar ketersediaan sarana penunjang itu aman di Jateng. BPBD juga kami siagakan untuk antisipasi hal yang tidak diinginkan," katanya.
Direktur RSUD Tugurejo Hariyadi mengatakan rumah sakit telah menyiapkan tiga kamar untuk isolasi pasien yang diduga terserang COVID-19 dan memiliki ruangan khusus yang dapat digunakan untuk ruang isolasi.
"Berbagai peralatan pendukung, tenaga medis, dan lainnya juga sudah kami siapkan. Sampai saat ini belum ada pasien yang dirawat karena terinfeksi virus corona di tempat ini," katanya.
Gubernur mengimbau warga Jawa Tengah menjaga kesehatan dengan rutin olahraga, istirahat teratur, serta makan makanan bergizi untuk menghindari COVID-19.
"Jangan lupa sering cuci tangan. Kultur di Indonesia sangat sulit kalau tidak berjabat tangan. Ya enggak apa-apa, tapi harus rajin cuci tangan menggunakan sabun untuk melindungi diri. Jangan sampai relasi antar manusia menjadi hilang karena virus corona ini," katanya.
Baca juga: "Salam corona" ala Ma'ruf Amin, JK, dan Sri Mulyani
Baca juga: Pasien COVID-19 di Indonesia meninggal
"Kami sekuat tenaga melakukan pencegahan agar virus corona tidak menjangkiti masyarakat Jateng, berbagai ikhtiar telah dilakukan, termasuk memastikan kesiapan rumah sakit di Jateng untuk menangani kasus itu," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Kamis, saat meninjau RSUD Tugurejo Semarang.
Ganjar menyatakan bahwa sampai saat ini belum ada kasus yang dikonfirmasi sebagai COVID-19 di Jawa Tengah. Beberapa pasien yang sebelumnya menjalani perawatan di rumah sakit karena diduga terserang virus corona sudah dinyatakan sembuh dan kembali ke rumah masing-masing.
Baca juga: Jokowi makin sering minum jamu untuk cegah virus corona
"Belum ada yang positif, sampai hari ini saya pantau, belum ada. Kadinkes saya setiap hari lapor perkembangannya, bahkan pasien yang sebelumnya dirawat di RSUP Kariadi, sekarang sudah pada pulang, hari ini dilaporkan ada satu pasien yang masuk karena batuk pilek," ujarnya.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah menunjuk 13 rumah sakit sebagai rujukan penanganan pasien COVID-19.
Ganjar memastikan semua rumah sakit yang ditunjuk telah memenuhi standar sebagai rumah sakit rujukan, termasuk memiliki ruang isolasi, peralatan kesehatan, serta tenaga medis pendukung penanganan pasien COVID-19.
Pemerintah Provinsi, menurut dia, juga berusaha menjamin ketersediaan perlengkapan seperti masker dan alat pelindung diri bagi petugas kesehatan yang bertugas menangani kasus COVID-19.
"Sudah kita cari di mana pabriknya agar ketersediaan sarana penunjang itu aman di Jateng. BPBD juga kami siagakan untuk antisipasi hal yang tidak diinginkan," katanya.
Direktur RSUD Tugurejo Hariyadi mengatakan rumah sakit telah menyiapkan tiga kamar untuk isolasi pasien yang diduga terserang COVID-19 dan memiliki ruangan khusus yang dapat digunakan untuk ruang isolasi.
"Berbagai peralatan pendukung, tenaga medis, dan lainnya juga sudah kami siapkan. Sampai saat ini belum ada pasien yang dirawat karena terinfeksi virus corona di tempat ini," katanya.
Gubernur mengimbau warga Jawa Tengah menjaga kesehatan dengan rutin olahraga, istirahat teratur, serta makan makanan bergizi untuk menghindari COVID-19.
"Jangan lupa sering cuci tangan. Kultur di Indonesia sangat sulit kalau tidak berjabat tangan. Ya enggak apa-apa, tapi harus rajin cuci tangan menggunakan sabun untuk melindungi diri. Jangan sampai relasi antar manusia menjadi hilang karena virus corona ini," katanya.
Baca juga: "Salam corona" ala Ma'ruf Amin, JK, dan Sri Mulyani
Baca juga: Pasien COVID-19 di Indonesia meninggal