Cilacap (ANTARA) - Tim "search and rescue" (SAR) gabungan menggelar operasi SAR untuk mencari seorang pria yang dilaporkan hilang akibat tenggelam di Sungai Serayu, Desa Suro, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
"Berdasarkan informasi yang kami terima dari Tim Reaksi Cepat BPBD Kabupaten Banyumas pada pukul 11.30 WIB, korban diketahui bernama Sutarno (48), warga Desa Suro, Kecamatan Kalibagor, Banyumas," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP/Basarnas) Cilacap I Nyoman Sidakarya di Cilacap, Jawa Tengah, Senin.
Ia mengatakan korban yang memiliki riwayat penyakit ayan atau epilepsi diketahui pergi dari rumahnya sejak Minggu (8/3) siang namun hingga sore hari tidak pulang.
Baca juga: Korban hanyut di Sungai Glagahan ditemukan meninggal
Oleh karena itu, kata dia, pihak keluarga berupaya mencari keberadaan korban namun hingga pukul 21.40 WIB hanya menemukan baju milik Sutarno tergeletak di tepi Sungai Serayu.
Terkait dengan hal itu, lanjut dia, pihak keluarga korban segera melaporkannya ke Kepolisian Sektor Kalibagor yang diteruskan ke BPBD Kabupaten Banyumas dan Basarnas KPP Cilacap karena Sutarno diduga hanyut terbawa arus saat mandi di Sungai Serayu.
"Atas dasar informasi tersebut, kami segera memberangkatkan satu regu Basarnas KPP Cilacap menuju lokasi kejadian guna bergabung dengan potensi SAR lainnya untuk melakukan pencarian terhadap korban. Tim Basarnas KPP Cilacap membawa peralatan pertolongan di air lengkap," katanya.
Dalam operasi SAR yang dilakukan pada hari Senin (9/3), kata dia, tim SAR gabungan yang melakukan penyisiran dari tempat kejadian sampai Depot Pasir Srowot yang jarak kurang lebih 3 kilometer dengan menggunakan perahu arung jeram dan perahu karet hingga pukul 15.00 WIB belum menemukan korban.
Menurut dia, kondisi cuaca di sekitar lokasi kejadian mendung serta debit air Sungai Serayu cukup tinggi dan berarus deras karena di daerah hulu masing sering terjadi hujan lebat.
Ia mengatakan selain Basarnas KPP Cilacap, operasi SAR tersebut melibatkan personel BPBD Kabupaten Banyumas, Polsek Kalibagor, Koramil Kalibagor, SAR Banyumas, RAPI Banyumas, MDMC, Banser, Pemuda Pancasila, dan Federasi Arum Jeram Indonesia Kabupaten Banyumas.
Lebih lanjut, Nyoman mengatakan Basarnas KPP Cilacap juga masih melakukan upaya pemantauan terhadap seorang santri Pondok Pesantren Minhajuttolabah, Desa Kembangan, Kecamatan Bukateja, Purbalingga, atas nama Afni Nurfaizi (13) yang dilaporkan hilang akibat tenggelam di Sungai Serayu, Desa Kembangan, sejak hari Selasa (3/3), sekitar pukul 15.00 WIB.
"Hari ini merupakan hari ketujuh pemantauan terhadap santri yang tenggelam di Sungari Serayu, Desa Kembangan, Kecamatan Bukateja, Purbalingga. Rencananya kalau memang hari ini belum juga ada tanda-tanda ditemukan, sesuai SOP (Standar Operasional Prosedur), operasi SAR akan ditutup," katanya.
Seperti diwartakan, seorang santri Pondok Pesantren Minhajuttolabah, Desa Kembangan, Kecamatan Bukateja, Purbalingga, atas nama Afni Nurfaizi (13) dilaporkan hilang akibat tenggelam saat bermain di Sungai Serayu, Desa Kembangan, pada hari Selasa (3/3), sekitar pukul 15.00 WIB, bersama empat rekannya. Korban merupakan warga Desa Pengebatan RT 02 RW 08, Kecamatan Karanglewas, Kabupaten Banyumas.
Baca juga: Seluruh korban hanyut siswa SMPN 1 Turi ditemukan
"Berdasarkan informasi yang kami terima dari Tim Reaksi Cepat BPBD Kabupaten Banyumas pada pukul 11.30 WIB, korban diketahui bernama Sutarno (48), warga Desa Suro, Kecamatan Kalibagor, Banyumas," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP/Basarnas) Cilacap I Nyoman Sidakarya di Cilacap, Jawa Tengah, Senin.
Ia mengatakan korban yang memiliki riwayat penyakit ayan atau epilepsi diketahui pergi dari rumahnya sejak Minggu (8/3) siang namun hingga sore hari tidak pulang.
Baca juga: Korban hanyut di Sungai Glagahan ditemukan meninggal
Oleh karena itu, kata dia, pihak keluarga berupaya mencari keberadaan korban namun hingga pukul 21.40 WIB hanya menemukan baju milik Sutarno tergeletak di tepi Sungai Serayu.
Terkait dengan hal itu, lanjut dia, pihak keluarga korban segera melaporkannya ke Kepolisian Sektor Kalibagor yang diteruskan ke BPBD Kabupaten Banyumas dan Basarnas KPP Cilacap karena Sutarno diduga hanyut terbawa arus saat mandi di Sungai Serayu.
"Atas dasar informasi tersebut, kami segera memberangkatkan satu regu Basarnas KPP Cilacap menuju lokasi kejadian guna bergabung dengan potensi SAR lainnya untuk melakukan pencarian terhadap korban. Tim Basarnas KPP Cilacap membawa peralatan pertolongan di air lengkap," katanya.
Dalam operasi SAR yang dilakukan pada hari Senin (9/3), kata dia, tim SAR gabungan yang melakukan penyisiran dari tempat kejadian sampai Depot Pasir Srowot yang jarak kurang lebih 3 kilometer dengan menggunakan perahu arung jeram dan perahu karet hingga pukul 15.00 WIB belum menemukan korban.
Menurut dia, kondisi cuaca di sekitar lokasi kejadian mendung serta debit air Sungai Serayu cukup tinggi dan berarus deras karena di daerah hulu masing sering terjadi hujan lebat.
Ia mengatakan selain Basarnas KPP Cilacap, operasi SAR tersebut melibatkan personel BPBD Kabupaten Banyumas, Polsek Kalibagor, Koramil Kalibagor, SAR Banyumas, RAPI Banyumas, MDMC, Banser, Pemuda Pancasila, dan Federasi Arum Jeram Indonesia Kabupaten Banyumas.
Lebih lanjut, Nyoman mengatakan Basarnas KPP Cilacap juga masih melakukan upaya pemantauan terhadap seorang santri Pondok Pesantren Minhajuttolabah, Desa Kembangan, Kecamatan Bukateja, Purbalingga, atas nama Afni Nurfaizi (13) yang dilaporkan hilang akibat tenggelam di Sungai Serayu, Desa Kembangan, sejak hari Selasa (3/3), sekitar pukul 15.00 WIB.
"Hari ini merupakan hari ketujuh pemantauan terhadap santri yang tenggelam di Sungari Serayu, Desa Kembangan, Kecamatan Bukateja, Purbalingga. Rencananya kalau memang hari ini belum juga ada tanda-tanda ditemukan, sesuai SOP (Standar Operasional Prosedur), operasi SAR akan ditutup," katanya.
Seperti diwartakan, seorang santri Pondok Pesantren Minhajuttolabah, Desa Kembangan, Kecamatan Bukateja, Purbalingga, atas nama Afni Nurfaizi (13) dilaporkan hilang akibat tenggelam saat bermain di Sungai Serayu, Desa Kembangan, pada hari Selasa (3/3), sekitar pukul 15.00 WIB, bersama empat rekannya. Korban merupakan warga Desa Pengebatan RT 02 RW 08, Kecamatan Karanglewas, Kabupaten Banyumas.
Baca juga: Seluruh korban hanyut siswa SMPN 1 Turi ditemukan