Temanggung (ANTARA) - Para penyandang tunanetra penerima manfaat di Panti Pelayanan Sosial Disabilitas Sensorik Netra Penganthi Temanggung, Jawa Tengah, mengikuti sosialisasi dan simulasi pemadaman kebakaran dari Dinas Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Kabupaten setempat.

Kasi Pemadam Kebakaran Dinas Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Temanggung, Rama Adhitia Cahya di Temanggung, Kamis, mengatakan penyandang tunanetra tidak diwajibkan melakukan pemadaman api saat kebakaran, lebih baik menyelamatkan diri dari bencana kebakaran. 

"Meskipun apinya masih kecil, para penyandang disabilitas netra ini tidak diperkenankan untuk memadamkan api, mereka harus segera menyelamatkan diri dan menjauh dari api," katanya.

Oleh karena itu, pada sosialisasi tersebut pihaknya hanya mengenalkan peralatan yang dimiliki oleh damkar, serta bagaimana cara penggunaan dan kegunaanya saat memadamkan api. 

"Khusus pada disabilitas netra total tidak kami perkenalkan cara memadamkan api, tetapi lebih kami fokuskan untuk menyelamatkan diri. Dengan cara memahami rambu-rambu atau sirine kebakaran, menanyakan jalur evakuasi dan yang lainnya," katanya. 

Namun, katanya, pada penyandang disabilitas yang masih bisa melihat sedikit (low vision) diajarkan bagaimana cara pemadaman api yang sesuai prosedur sehingga tidak membahayakan mereka.

"Jadi kami bagi menjadi dua kelompok, kalau yang low vision kami ajarkan untuk memadamkan api, kalau yang sama sekali tidak bisa melihat kami kenalkan dengan peralatan pemadam kebakaran," katanya. 

Rama menuturkan sosialisasi pemadaman kebakaran kepada penyandang disabilitas netra ini berbeda dengan sosialisasi pada masyarakat biasa. Dibutuhkan banyak alat peraga untuk mengenalkan alat-alat pemadam kebakaran.
 
"Dengan kelebihan dan kekurangan penyandang disabilitas ini. Kami harus membawa alat peraga yang komplet. Penglihatan mereka dengan meraba, dengan cara inilah mereka bisa mengetahui," katanya

Sejumlah peralatan pemadam kebakaran yang dikenalkan, antara lain, selang, nosel, alat pemadaman ringan (apar), baju dan perlengkapan petugas pemadam kebakaran, serta mobil pemadam kebakaran. 

Ia berharap dengan adanya sosialisasi dan simulasi pemadaman kebakaran ini, mereka bisa mengimplementasikan ilmu yang telah didapat saat terjadi kebakaran di sekitar mereka. 

Kepala Panti Pelayanan Sosial Disabilitas Sensorik Netra Penganthi Temanggung Purwadi mengatakan sosialisasi pemadaman kebakaran ini memang sengaja dilakukan, dengan harapan para penerima manfaat ini bisa mengetahui bagaimana cara yang benar dalam memadamkan api dan bagaimana cara menyelamatkan diri saat terjadi kebakaran. 

"Memang baru kali ini kami mengadakan kegiatan seperti ini, harapan kami para penerima manfaat ini bisa lebih sigap dan menyelamatkan diri saat terjadi bencana kebakaran," katanya. ***3***
 

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024