Semarang (ANTARA) - Kapal pesiar berbendera Norwegia, Viking Sun, urung bersandar di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang menyusul adanya dugaan penumpang kapal tersebut yang tertular Covid-19.
Kapolsek Kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Kompol Samsu Wirman di Semarang, Kamis, mengatakan, saat ini kapal yang mengangkut sekitat 1.600 penumpang tersebut masih berada di 1,5 mil laut dari pelabuhan.
"Kapolrestabes memerintahkan untuk disampaikan ke otoritas pelabuhan agar tidak mengizinkan kapal bersandar," katanya.
Baca juga: Kasus corona di China capai 80.409, 3.012 pengidap meninggal
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Mochamad Abdul Hakam mengatakan saat ini ada tim dari Kantor Kesehatan Pelabuhan Tanjung Emas yang sudah diberangkatkan untuk mengecek kondisi penumpang kapal tersebut.
Menurut dia, pemeriksaan membutuhkan waktu sekitar 4 hingga 5 jam untuk penumpang sebanyak itu.
"Pemeriksaannya harus detail. Khawatir kalau ada sesuatu yang tidak sesuai," katanya.
Sementara di darat, kata dia, Dinas Kesehatan juga sudah menyiapkan tim jika sewaktu-waktu ada penumpang yang harus diturunkan dan membutuhkan pertolongan.
Ia menjelaskan jika memang ditemukan ada penumpang yang dalam status pengawasan, maka seluruh penumpang tidak akan diizinkan turun.
Baca juga: Ini radiogram Mendagri terkait virus corona kepada kepala daerah
Baca juga: Antisipasi Covid-19, PT KAI operasikan Rail Clinic
Kapolsek Kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Kompol Samsu Wirman di Semarang, Kamis, mengatakan, saat ini kapal yang mengangkut sekitat 1.600 penumpang tersebut masih berada di 1,5 mil laut dari pelabuhan.
"Kapolrestabes memerintahkan untuk disampaikan ke otoritas pelabuhan agar tidak mengizinkan kapal bersandar," katanya.
Baca juga: Kasus corona di China capai 80.409, 3.012 pengidap meninggal
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Mochamad Abdul Hakam mengatakan saat ini ada tim dari Kantor Kesehatan Pelabuhan Tanjung Emas yang sudah diberangkatkan untuk mengecek kondisi penumpang kapal tersebut.
Menurut dia, pemeriksaan membutuhkan waktu sekitar 4 hingga 5 jam untuk penumpang sebanyak itu.
"Pemeriksaannya harus detail. Khawatir kalau ada sesuatu yang tidak sesuai," katanya.
Sementara di darat, kata dia, Dinas Kesehatan juga sudah menyiapkan tim jika sewaktu-waktu ada penumpang yang harus diturunkan dan membutuhkan pertolongan.
Ia menjelaskan jika memang ditemukan ada penumpang yang dalam status pengawasan, maka seluruh penumpang tidak akan diizinkan turun.
Baca juga: Ini radiogram Mendagri terkait virus corona kepada kepala daerah
Baca juga: Antisipasi Covid-19, PT KAI operasikan Rail Clinic