Kairo (ANTARA) - Arab Saudi mengumumkan kasus pertama virus corona, dari warga Arab Saudi yang baru kembali dari Iran melalui Bahrain, demikian Kementerian Kesehatan pada Senin.
Iran melaporkan jumlah kematian tertinggi akibat virus corona di luar China, tempat penyakit seperti flu itu berasal. Negara Teluk Arab lainnya juga mendiagnosa infeksi di sejumlah orang yang bepergian ke Iran.
Kantor Berita SPA, mengutip Kementerian Kesehatan, mengatakan orang-orang yang berinteraksi dengan pria terinfeksi itu telah diisolasi dan sedang menjalani tes.
Baca juga: Presiden: Ibu-anak warga Indonesia positif terjangkit virus corona
Di negara tetangga Bahrain, Kementerian Kesehatan pada Senin mengatakan dua orang didiagnosa dengan virus corona, yakni perempuan Bahrain dan pria Arab Saudi. Keduanya disebutkan telah melakukan penerbangan tak langsung dari Iran ke Bahrain dan diisolasi pada saat kedatangan sambil melakukan pemeriksaan. Hal ini menambah jumlah total kasus di Bahrain mencapai 49.
Arab Saudi sejak pekan lalu telah mengambil sejumlah langkah pencegahan penyebaran penyakit ke kerajaan.
Pihaknya memberlakukan larangan masuk bagi warga asing yang hendak menjalani ibadah umrah. Arab Saudi juga melarang warga negara Teluk Arab memasuki Kota Mekah dan Madinah serta wisatawan dari sedikitnya 25 negara yang melaporkan kasus corona.
Pada Minggu Kementerian Kesehatan mengatakan telah mempersiapkan 25 rumah sakit untuk menangani infeksi virus corona, dengan 2.200 tempat tidur untuk pasien yang dikarantina.
Menurut data resmi, kegiatan umrah yang dapat dilakukan kapan saja selama dalam kurun waktu setahun mendatangkan 7,5 juta orang ke Arab Saudi pada 2019.
Baca juga: Menteri Kesehatan: Pemerintah tak pernah sembunyikan kasus infeksi corona
Baca juga: Menkes: Ibu dan anak terinfeksi corona tinggal di Depok
Sumber: Reuters